Pesta Hanukkah atau Chanukah ini, merupakan perayaan nasionalisme bangsa Yahudi yang menang atas penjajahan Yunani.
Sementara zionis merupakan istilah bagi penganut ideologi negara Yahudi merdeka. Biden mengecam lonjakan antisemitisme yang menurutnya sangat memuakkan.
Baca Juga: Head To Head Persib Bandung vs Bali United, Persib hanya Menang Sekali dalam 15 Pertemuan Kedua Tim
Ia menegaskan dukungannya yang tak tergoyahkan terhadap negara Yahudi. Karena itu, Biden mengatakan kembali dukungan pemerintahannya terhadap perang Israel melawan Hamas.
"Saya seorang Zionis. Anda tidak harus menjadi seorang Yahudi untuk menjadi seorang Zionis. Saya seorang Zionis,” katanya, dikutip dari Newsrael, Rabu, 13 Desember 2023.
Secara langsung di depan kelompok yang terdiri dari 800 orang. Termasuk para penyintas Holocaust, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, dan anggota Kongres.
Pernyataan sekaligus Presiden Biden menegaskan sikap dukungannya tersebut.
"Jika tidak ada Israel, tidak akan ada orang Yahudi yang aman di dunia ini,” katanya menegaskan.
Sebelumnya AS menolak keras permintaan resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata di Gaza pekan lalu.
Bahkan Biden menyatakan akan terus mendukung Israel dalam membubarkan Hamas.
Selain itu,ia juga menekankan bahwa dirinya sempat tak sepakat dengan kebijakan Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu.
Dia menganggap pernyataan yang kerap menimbulkan kontroversi dan menggeser opini publik global.
“Kami akan terus memberikan bantuan militer sampai mereka menyingkirkan Hamas, tapi kami harus berhati-hati… Opini publik di seluruh dunia bisa berubah (menyerang AS dan Israel) dalam semalam. Kita tidak bisa membiarkan hal itu terjadi,” kata Biden.
“Bibi, aku mencintaimu tapi aku tidak setuju dengan apa pun yang kamu katakan," kata Biden, menceritakan sejarah fotonya bersama Netanyahu yang diambil tahun 1973.***