Berikan Rekomendasi, Turki Kembali Tegaskan Solusi Konflik Israel dan Palestina: Simak Apa Saja?

- 9 Desember 2023, 11:45 WIB
Pasukan Israel dan pejuang Hizbullah baku tembak di perbatasan Israel-Lebanon pada Minggu kemarin 3 Desember 2023 berlangsung tiga berturut-turut, Israel mengmyebutkan sejumlah tentaranya terluka, menyusul berakhirnya gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.
Pasukan Israel dan pejuang Hizbullah baku tembak di perbatasan Israel-Lebanon pada Minggu kemarin 3 Desember 2023 berlangsung tiga berturut-turut, Israel mengmyebutkan sejumlah tentaranya terluka, menyusul berakhirnya gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. /Youtube/
 

MEDIA PAKUAN - Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan kembali menegaskan terkait seruan  solusi dua negara dalam konflik Israel dan Palestina,  Jumat 8 Desember 2023.

"Yang ingin kami majukan adalah solusi dua negara yang permanen," ujar Fidan kepada wartawan di Washington.

Fidan serta rekan-rekannya yang ditugaskan dalam pertemuan puncak luar biasa Arab-Islam bulan lalu, mengunjungi AS untuk mendesak gencatan senjata di Jalur Gaza.

Apalagi serangan senjata berat tentara Israel diserang tanpa henti selama lebih dari dua bulan.

Baca Juga: Ketua BEM UGM, Gielbran Nobatkan Jokowi Sebagai Alumnus Paling Memalukan


"Masalahnya saat ini lebih besar dibandingkan dengan masalah Israel dan Palestina sendiri."kata fidan.

"Oleh karena itu, kami pikir pemerintah-pemerintah di kawasan harus menyelesaikan masalah ini dan harus bertindak secara bertanggung jawab," tambahnya.

Selain itu,ia juga menggarisbawahi perlu dicapainya  solusi dua negara setelah gencatan senjata di Gaza guna menghindari perang lain di wilayah tersebut.

Menurutnya hal inilah yang ingin diajukan komite kementerian yang menekankan bahwa solusi iti harus "struktural."

Turki siap memberikan kontribusi maksimal untuk mencapai tujuan ini, kata Fidan.

Baca Juga: PPLN Ankara Turki, DPT 3.004 WNI Siap Pencoblosan Pemilu 2024 Mendatang: Gunakan Metode KSK, Apa Itu?

Komite itu mendesak solusi dua negara, dan menyerukan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, berdasarkan perbatasan yang ditetapkan pada 1967.

Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan dengan Hamas.

Sedikitnya sudah 17.487 warga Palestina tewas dan lebih dari 46.480 orang luka-luka akibat serangan udara dan darat tanpa henti di Gaza sejak 7 Oktober, menyusul serangan Hamas di Israel.

Sementara itu, jumlah resmi warga Israel yang tewas akibat serangan Hamas tercatat 1.200 orang.***

 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x