Macron Prediksi Perang Israel dan Hamas akan Berlangsung Selama 10 Tahun

- 6 Desember 2023, 13:45 WIB
Foto yang menunjukkan bahwa Erdogan bersalaman dengan Marcon
Foto yang menunjukkan bahwa Erdogan bersalaman dengan Marcon ///gettyimages/

MEDIA PAKUAN - Setelah Perdana Mentri Israel mengatakan perang akan terus berlangsung hingga Hamas lenyap, hal itu membuat Beberapa pihak khawatir termasuk presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Menurut pengamatan Macron kekuatan Hamas sangat kuat hingga butuh waktu beberapa dekade untuk mengalahkannya, perkiraan perang akan terus berlangsung selama 10 tahun kedepan.

"Perangnya bakal berlangsung 10 tahun," ujar Presiden Emmanuel Macron dalam acara COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab. 

"Jadi ini harus diklarifikasi," lanjut Macron. 
 
Macron juga mendukung agar ada gencatan senjata yang abadi di Gaza.
 

Sebelumnya, Netanyahu telah mengumumkan perang terhadap Hamas di Jalur Gaza usai serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Walaupun sempat terjadi gencatan senjata selama sepekan lalu, dengan perjanjian Hamas melepas 105 tawanan sipil yang terdiri atas 81 orang Israel, 23 orang Thailand, dan satu orang Filipina.

Sebagai pertukaran, Israel melepas 210 tahanan dari Palestina, semuanya wanita dan anak di bawah umur. Diperkirakan masih ada 137 tawanan di Gaza.

Genjatan senjata berakhir pada Jum'at, 1 Desember 2023, pukul 07.00 waktu setempat, Israel kembali menyerang Gaza dengan hujan bom korban tewas pun kian bertambah, sejak 7 Oktober 2023 lalu jumlah korban tewas telah mencapai kurang lebih 15.000 warga.

Disisi lain, pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan pada Minggu, 3 Desember 2023, perundingan lebih lanjut dengan Israel mengenai pertukaran sandera dan tahanan harus memasukkan poin penghentian agresi dan gencatan senjata.
 
Baca Juga: TKD Prabowo-Gibran Usulkan Debat Capres-cawapres 2024 Berbahasa Inggris, Tim AMIN Mengamininya

Namun terjadi kesalahpahaman antara kedua negara tersebut, Israel sendiri mengklaim Hamas melanggar ketentuan gencatan senjata, menurut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Hamas belum memenuhi kewajibannya membebaskan semua sandera perempuan.

Merespons hal itu, Hamdan menggarisbawahi bahwa berdasarkan kesepakatan sebelumnya maka daftar sandera perempuan yang diserahkan berlatar belakang warga sipil, bukan militer.

Hamdan mengatakan bahwa sikap keras kepala dan menunda-nunda Israel sekalipun ada upaya dari mediator -Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat- menyebabkan gagalnya gencatan senjata selama sepekan.

Militer Israel pada Senin mengatakan tiga tentaranya tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza. Kematian terbaru tersebut menambah jumlah tentara Israel yang tewas di sana menjadi 75 orang sejak perang Hamas Vs Israel dimulai pada 7 Oktober.
 
Pasukan darat Israel bergerak maju ke Gaza Selatan, setelah tiga hari pengeboman besar-besaran pasca berakhirnya gencatan senjata pada Jumat, 1 Desember 2023 pagi.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x