MEDIA PAKUAN - Melalui Rapat kabinet pada 21 November 2023, akhirnya Israel penjajah menyetujui untuk melakukan genjatan senjata selama empat hari, mulai dilakukan pada Jumat dengan pembebasan tawanan sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Dalam kesepakatan gencatan senjata ini, Hamas setuju untuk melepas 50 dari 239 sandera yang ditahan di Gaza. Sedangkan, Israel juga akan membebaskan 150 tahanan perempuan dan anak-anak dari penjara Israel.
namun, pada Senin malam ketika gencatan senjata empat hari akan segera berakhir, Qatar, yang memainkan peran penting dalam memediasi perundingan yang memungkinkan jeda pertempuran, mengumumkan bahwa penghentian perang telah diperpanjang dua hari lagi.
Warga Palestina menyerukan gencatan senjata permanen, menekankan bahwa prioritas mereka adalah kembali ke rumah mereka. bahkan jika mereka hancur akibat pemboman besar-besaran selama satu setengah bulan terakhir.
"Ya, pemboman telah berhenti, tapi kami memerlukan gencatan senjata yang akan mengembalikan kami ke rumah kami,"kata salah satu warga yang mengungsi.
Kalau tidak, tidak ada gunanya. Saya lebih baik kembali ke rumah dan mati di sana daripada tinggal di tenda, hidup dalam rasa malu dan terpaksa bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Kami tidak menginginkan perang. Kami hanya ingin tinggal di rumah kami dengan harga diri yang utuh,” kata Badr,
yang berusia 20 tahun.