Network
MEDIA PAKUAN - Lima hari berturut-turut tentara Israel terus mengempur Rumah Sakit Al Shifa, jumlah korban tewas di Gaza meningkat, lebih dari 11.500 warga Palestina menginggal.
Kebiadaban Zionis Israel terus menembaki siapapun yang berpindah dari rumah sakit tersebut.
Peringatan, kencamanan dan ancaman dari para pemimpin negara dan PBB tak digubrisnya.
seperti diketahui, RS Al Shifa merupakan “Rumah Penyembuhan”, para korban perang, dan merupakan jantung Gaza.
Alasan Israel menyerang rumah sakit Al Shifa karena mereka ingin mengambil alih keamanan Gaza .
Dalam skenario jahat Israel pengambilalihan rumah sakit utama di kota itu sangat penting.
Baca Juga: Pulang Ekskul, Siswi SMP di Kota Sukabumi jadi Korban Begal Payudara oleh Orang Tak Dikenal
Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/IDF) mengklaim terdapat markas Hamas yang berada di bawah RS Al Shifa. IDF mengatakan bagian bawah tanah RS itu memiliki terowongan, ruang rapat, hingga fasilitas yang digunakan oleh Hamas.
Klaim ini juga didukung oleh AS, sehingga mendorong Hamas untuk menganggap Washington “sepenuhnya bertanggung jawab” karena secara efektif memberikan lampu hijau untuk menyerang sebuah rumah sakit yang dipenuhi warga sipil.
Sebagai bagian dari serangan daratnya ke Gaza utara, mereka datang dan mengepung rumah sakit terbesar di Jalur Gaza dengan tentara, tank, kendaraan lapis baja, dan drone penyerang yang didukung oleh penembak jitu.***
