MEDIA PAKUAN - Bencana yang kini terjadi di palestina adalah ulah dari konspirasi Zionis Yahudi melalui Deklarasi Balfour tanggal 2 November 1917.
Naskah surat tersebut berbunyi demikian:
Tuan Rothschild yang terkasih,
Saya dengan senang hati mengirimkan kepada Anda, atas nama Pemerintahan Yang Mulia Raja, pernyataan dukungan terhadap aspirasi Zionis Yahudi yang telah diterima dan disetujui oleh Kabinet.
Baca Juga: Biden Tidak Tegas Israel : Rumah Sakit Harus Dilindungi
Arthur James Balfour
Konflik semakin memanas ketika pada tahun 1947, PBB mengadopsi Rencana Pembagian Palestina yang bertujuan membagi wilayah menjadi negara Yahudi dan Arab.
Saat ini ekslasi militer Israel-Hamas terus meningkat dan telah mengalahkan lebih dari 11.200 warga Gaza dan sekurangnya 1.400 warga Israel, bahkan setengah warga Gaza telah meninggalkan wilayah palestina dan memilih mengungsi mengikuti perintah Zionis-Israel.
Latar belakang dikeluarkannya Deklarasi Balfour dapat ditelusuri ke
tengah-tengah Perang Dunia I pada tahun 1917.
Saat itu, Inggris .Membutuhkan dukungan dari komunitas Yahudi di berbagai negara untuk melawan kekaisaran Ottoman yang mendukung Blok Sentral.
Pemerintah Inggris melihat adanya peluang untuk mendapatkan dukungan dari komunitas Yahudi dengan gerakan Zionis yang mendirikan negara Yahudi di Palestina, juga memiliki pengaruh yang semakin kuat.
Baca Juga: Aksi Tawuran Menewaskan Seorang Pemuda di Cipaku, Bogor Selatan
Dalam konteks ini, Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan politik dan finansial dari komunitas Yahudi, dengan harapan dapat mempengaruhi dinamika perang sehingga meraih kemenangan atas Blok Sentral.
Surat yang ditulis oleh Menteri Luar Negeri Britania Raya (Inggris) Arthur James Balfour itu kemudian dijadikan dalih oleh Zionis Yahudi untuk menginvasi dan kemudian menjajah Palestina serta mengusir rakyatnya dari tanah airnya sendiri.
Gerakan Zionisme mulai mendorong migrasi kaum Yahudi dari berbagai negara untuk pindah ke Palestina Setelah Deklarasi Balfour.
Hingga akhirnya pada tanggal 14 Mei 1948, merasa mendapatkan angin, Zionis Israel memproklamasikan Kemerdekaan Israel secara sepihak, dan ini segera diikuti oleh peperangan dengan negara-negara Arab di sekitarnya yang menolak rencana pembagian tersebut.***