Konsisten Bela Hamas, Korut Sebut AS Sudah Tidak Punya Urat Malu Dukung Israel

- 11 November 2023, 10:12 WIB
Konsisten Bela Hamas, Korut Sebut AS Sudah Tidak Punya Urat Malu Dukung Israel
Konsisten Bela Hamas, Korut Sebut AS Sudah Tidak Punya Urat Malu Dukung Israel /Twitter @reuters

MEDIA PAKUAN - Aksi kebrutalan israel terhadap rakyat Palestina memicu berbagai kemarahan masyarakat dunia.

Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina, seruan dari PBB dan negara-negara di dunia dianggap sebelah mata.

Puncak kemarahannya, Korea Utara -pada Jumat, (10/11) mengutuk keputusan Amerika Serikat (AS) yang terus memberi dukungan militer kepada Israel dalam perang dengan Hamas.

Pyongyang bahakan menyebutkan AS sebagai "Pedagang perang" yang memperburuk situasi Timur Tengah dengan pasokan senjatanya.

Baca Juga: Video Wakil Perdana Menteri Belgia Serukan Tindakan Tegas dan Sanksi Terhadap Israel

Sejak 7 Oktober 2023 konflik hamas dan Israel bergejolak, Korea Utara masih tetap konsisten berdiri dipihak Hamas .

Tak tanggung -tanggung Kim Jong Un menuduh AS adalah dalang dari segala gejolak keamanan yang terjadi di Timur Tengah.

Melansir dari Yonhap " AS secara sistematis telah menyerahkan peralatan pembunuh besar-besaran kepada Israel, memaksa mereka melakukan invansi dan pembantaian. AS juga telah menjual senjata ke negara lain sambil mempromosikan nilai-nilai demokrasi dipermukaan," tulis Yonhap.

Surat kabar tersebut mengatakan bahwa AS telah hilang urat malunya, bertindak tanpa malu dengan ikut campur urusan negara lain.

Baca Juga: Jumlah Pengungsi Palestina Bertambah, UNRWA Ajukan Dana Flash Appeal Sebesar Rp7,6 Triliun: Terancam Kelaparan

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mencatat sebanyak 10.812 korban tewas, termasuk 4.412 anak-anak dan 2.918 wanita, dan luka-luka 26.905 orang, termasuk 8.663 anak dan 6.327 wanita di Jalur Gaza.

Sementara di Tepi Barat, tercatat 183 orang tewas, termasuk 44 anak dan satu wanita. Lebih dari 2.400 luka-luka. Sedangkan layanan medis Israel mencatat setidaknya 1.405 warga Israel tewas dan 5.600 luka-luka.

Hingga 9 November, setidaknya 39 jurnalis telah terbunuh sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober. Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), sebanyak 34 jurnalis Palestina, empat jurnalis Israel dan satu jurnalis Lebanon telah terbunuh.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah