Aksi Solidaritas Palestina Semakin Meluas, 8 Negara Memulangkan Diplomat Israel ke Tel Aviv

- 6 November 2023, 09:58 WIB
Demonstrasi terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu.
Demonstrasi terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu. /

MEDIA PAKUAN - Memasuki pekan kelima pertempuran antara Hamas dan Israel, Militer Israel terus mengempur Jalur Gaza tak hentinya.

Aksi kebrutalan Israel, menuai reaksi dari negara-negara solidaritas Palestina, banyak negara di dunia yang mengencam hingga memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

Berikut sejumlah negara di dunia yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel hingga memulangkan diplomat mereka ke Tel Aviv.

1. Bolivia

Negara ini telah memutuskan hubungan dengan Israel pada 1 November 2023.

Alasan : " Kami menuntut diakhiri serangan ke Gaza, sejauh ini agresi Israel telah merengut ribuan nyawa warga sipil dan menyebabkan pengungsian paksa warga Palestina" Ucap Menteri Kepresidenan Bolivia, Maria Nela Prada.

Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Mabes Polri Kerahkan 13.251 Personil: Didukung 4 Polda di Indonesia

2. Kolombia

Presiden Kolombia, mengibaratkan Israel sebagai kebengisan Nazi era baru, Mereka tidak ingat dengan Nazi dan tindakan agresi itu dengan kamp konsentrasi Auschwitz yang jadi sejarah kelam masyarakat Yahudi.

Pernyataan ini termasuk keras dari Colombia yang selama ini dikenal sebagai sekutu terkuat Amerika Serikat di kawasan Amerika Latin. AS sendiri dikenal sekutu erat dari Israel.

3. Chili

Tak lama setelah Bolivia, tetangga mereka di Amerika Selatan, Chile juga memanggil duta besarnya di Israel dan mengajukan protes terhadap agresi serta angka kematian warga sipil Palestina yang meroket.

"Saya telah memanggil duta besar kita di Tel Aviv untuk mendiskusikan kekerasan tak bisa diterima terkait hukum kemanusiaan internasional," kata Presiden Chile, Gabriel Boric.

"Agresi militer Israel menggambarkan hukuman kolektif terhadap penduduk sipil Palestina di Gaza," kata Boric, dikutip dari The Guardian.

Baca Juga: Waspada Bagi Hawa! 5 Kandungan Bahaya Skincare Bagi Kesehatan Kulit: Simak Apa Saja?

4. Brazil

Presiden Brazil, Luiz Inácio Lula da Silva sebelumnya juga mengkritik serangan Israel dan menyebut keputusan PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai "kegilaan".

"Kegilaan perdana menteri Israel yang ingin menghancurkan Jalur Gaza tapi lupa bahwa di sana bukan hanya ada prajurit Hamas, tetapi juga perempuan dan anal-anak yang menjadi korban terbesar dari perang," kata Luiz Inácio Lula da Silva.

5. Bahrain

Dilaporkan Reuters, Pemerintah Bahrain mengatakan bahwa duta besar Israel di kerajaan tersebut sudah pulang ke kampung halamannya, setelah Bahrain memprotes agresi ke Gaza.

Namun Pemerintah Bahrain tidak mengonfirmasi akan ada pemutusan hubungan ekonomi. Hanya saja, penerbangan antar kedua negara ditangguhkan selama beberapa pekan.

6. Honduras

Honduras menyusul negara Amerika Latin lainnya yang menjauhi Israel sebagai langkah protes agresi ke Gaza. Diberitakan Arab News, Honduras memutuskan untuk memanggil duta besarnya di Israel.

Menteri Luar Negeri Honduras, Eduardo Enrique Reina mengatakan Presiden Xiomara Castro memutuskan segera memanggil duta besar mereka di Tel Aviv mengingat "situasi kemanusiaan serius yang diderita penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza."

Baca Juga: Bursa Transfer BRI Liga 1! Natanael Siringoringo Balik Ke Indonesia, Gabung Barito Putera

7. Argentina

Argentina yang selama ini dikenal bersahabat dengan Israel juga dilaporkan mengubah nadanya, padahal negara itu dikenal sebagai 'rumah' terbesar masyarakat Yahudi di Amerika Selatan.

Kementerian Luar Negeri Argentina mengecam Israel atas "pelanggaran hukum kemanusiaan internasional" setelah serangan ke kamp pengungsi Jabalia.

8. Arab Saudi

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menuturkan hingga saat ini negara kerajaan belum bisa menerima warga Israel masuk meski pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sudah memberi lampu hijau soal kunjungan ini.

"Kebijakan kami tetap konsisten. Kami tidak memiliki hubungan dengan Israel sehingga pemegang paspor Israel tidak bisa masuk ke Saudi untuk saat ini," kata Farhan.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah