5.500 Kelahiran Diperkirakan Terjadi Desember di Gaza, Wanita Hamil Rentan Terkena Dampak Perang

- 5 November 2023, 16:41 WIB
Situasi rumah sakit di Gaza
Situasi rumah sakit di Gaza /Tangkapang layar Youtube UNFPA

MEDIA PAKUAN - Badan Kesehatan Seksual dan Reproduksi PBB (UNFPA) mengatakan bahwa wanita hamil di Jalur Gaza merupakan salah satu kelompok paling rentan terkena dampak dari perang Israel-Hamas.


Hingga pada 3 November 2023, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, 2.326 wanita dan 3.760 anak-anak telah terbunuh di jalur Gaza, mewakili 67% dari seluruh korban jiwa, sementara ribuan lainnya terluka.


Dengan jumlah tersebut berarti sebanyak 420 anak terbunuh atau terluka setiap harinya, beberapa di antaranya baru berusia beberapa bulan.


UNFPA melaporkan jumlah kehamilan di Jalur Gaza saat ini mencapai 50.000, Sementara sebanyak  5.500 perempuan diperkirakan akan melahirkan pada bulan Desember, dengan total lebih dari 180 kelahiran per hari.

Sementara 73.000 perempuan saat ini sedang hamil di Tepi Barat, dan lebih dari 8.120 diperkirakan akan melahirkan pada bulan Desember ditengah pertempuran yang akan meluas.


Sementara lima belas persen atau sekitar 840 dari mereka kemungkinan besar mengalami komplikasi terkait kehamilan atau kelahiran dan memerlukan perawatan medis tambahan.

Perempuan dihadapkan pada kekurangan suplemen dan vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan.

 

Menurut UNFPA lebih dari 12 dari 35 sepertiga rumah sakit dan 46 dari 72 klinik layanan kesehatan di Gaza telah ditutup akibat kekurangan bahan bakar atau karena serangan Israel.


Kebanyakan rumah sakit yang masih berfungsi telah mengubah bangsal bersalin menjadi ruang gawat darurat atau ruang operasi.


Para dokter harus mengambil keputusan sulit dengan menolak pasien dan merujuk mereka ke rumah sakit lain, yang kadang tidak aman untuk dijangkau.

Serangan Israel menewaskan banyak wanita hamil dan janin dalam kandungan. Selain dampak psikologis, kekurangan bahan bakar dan masalah transportasi telah menyebabkan banyak yang hamil tidak memiliki akses yang aman terhadap perawatan medis yang sangat dibutuhkan.

kekurangan pasokan medis di Gaza dalam persalinan juga telah menyebabkan prosedur persalinan termasuk operasi caesar dilakukan tanpa anestesi. 


Para ibu juga harus menunda jadwal persalinan karena tidak tersedianya ruang operasi dan pasokan medis yang diperlukan.


Laporan juga menyebutkan banyak operasi amputasi dilakukan tanpa obat-obatan penting seperti anestesi atau obat penghilang rasa sakit.

 

Tidak hanya ibu hamil, penyandang disabilitas, pasien cuci darah ginjal, dan pasien kanker juga terancam.


UNFPA menyerukan jeda kemanusiaan dan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, perlindungan bagi rumah sakit serta tim medis.


Semua pihak yang berkonflik harus mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil termasuk layanan kesehatan.


Semua pihak harus melindungi anak-anak dari bahaya dan memberi mereka perlindungan khusus yang menjadi hak mereka berdasarkan hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional.***

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: UNFPA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah