Kampanye Genosida Terus Bergulir Desak Israel, AS Menolak Gencatan Senjata di Gaza

- 3 November 2023, 18:30 WIB
Pemimpin utama perjuangan Islam Palestina Hamas, Ismail Haniyeh berbicara selama protes untuk mengungkapkan solidaritas kepada rakyat Palestina di tengah meningkatnya kekerasan Israel terhadap warga Palestina dan di Jalur Gaza, Doha, Qatar 15 Mei 2021.
Pemimpin utama perjuangan Islam Palestina Hamas, Ismail Haniyeh berbicara selama protes untuk mengungkapkan solidaritas kepada rakyat Palestina di tengah meningkatnya kekerasan Israel terhadap warga Palestina dan di Jalur Gaza, Doha, Qatar 15 Mei 2021. /REUTERS/Hussein Sayed/

MEDIA PAKUAN - Serangan Israel di Jalur Gaza semakin meningkat sejak 7 Oktober 2023, setidaknya menewaskan lebih dari 9.000 orang, sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak.

"Hal ini belum termasuk korban yang dinyatakan hilang, 1.150 di antaranya adalah anak-anak atau lebih dari separuh total korban yang dinyatakan hilang," jelas Juru bicara Unicef, James Elder

Taktik licik Israel mengatakan bahwa pihaknya mengarahkan serangan ke Hamas, bukan warga sipil, dan menuduh kelompok tersebut menggunakan mereka sebagai tameng.

Dikutip dari Reuters Mahkamah Pidana Internasional mendefinisikan kejahatan genosida sebagai niat khusus untuk menghancurkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, etnis, ras, atau agama dengan membunuh anggotanya atau dengan cara lain, termasuk memberlakukan langkah-langkah untuk mencegah kelahiran atau secara paksa memindahkan anak-anak dari satu kelompok ke kelompok lain.

Baca Juga: Menyoal Halangi Pembentukan Permanen MKMK, Anwar Usman Malah Ngeles

Sebelumnya, Direktur Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Craig Mokhiber memutuskan untuk mundur dari jabatannya karena merasa gagal memanfaatkan kekuasaannya untuk menghentikan genosida di Gaza.

Dalam sebuah surat kepada komisaris tinggi PBB di Jenewa, Volker Turk, tertanggal 28 Oktober, Mokhiber menyebut peristiwa yang terjadi di Gaza menjadi bukti bahwa PBB kembali gagal dalam mencegah genosida.

Di sisi lain, perkembangan global menunjukkan Bahrain menjadi negara yang menyusul memutus hubungan diplomatik dengan Israel setelah Kolombia, Chile, dan Bolivia melakukannya lebih dulu.

Sementara Iran mendesak sanksi terhadap Israel dan melalui Menteri Luar Negerinya Iran dan Turki memperingatkan terhadap perluasan perang dari eskalasi yang semakin meningkat di Gaza.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x