MEDIA PAKUAN - Qatar mengancam akan menghentikan ekspor gas ke negara-negara di dunia, jika Gaza terus di bombardir oleh Israel.
Banyak pihak yang mempercayai ancaman Qatar dan juga banyak yang meragukan dengan menyebutnya sebagai ancaman kosong.
Hal tersebut merujuk pada fakta bahwa Gaza sudah terlalu lama menderita karena pendudukan Israel, sementara mereka tetap menyuplai minyak dan gas ke Barat.
Selain itu banyak yang tidak mempercayai gertakan Qatar ini karena tidak akan mungkin menghancurkan bisnis mereka sendiri hanya karena Hamas.
Publik menilai masyarakat Arab di negara-negara kaya minyak ini seharusnya merasa malu, karena telah membiarkan rakyat Palestina menderita selama puluhan tahun.
Dengan sumber daya yang bisa mempengaruhi dunia, seharusnya dan setidaknya negara kaya minyak tersebut bisa mendorong jaminan kondisi kehidupan yang lebih baik bagi warga Palestina.
Namun jika benar ancaman Qatar ini, tentu saja akan berdampak serius di Barat. Sejak pecahnya konflik Ukraina, negara-negara Eropa mencari alternatif pengganti gas Rusia.
Qatar yang memiliki gas alam dalam jumlah besar, menjadi alternatif penting untuk memenuhi pasokan energi bagi Eropa.
Pada September 2022, UE meresmikan kantor delegasinya di Doha untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan Qatar, dengan tujuan untuk mendorong hubungan energi jangka panjang.