Pantesan Mahal, Viral Cara Orang Arab Badui Panen Madu di Musim Panas

- 28 September 2023, 08:55 WIB
Pantesan Mahal,  Viral Cara Orang Arab Badui Panen Madu di Musim Panas
Pantesan Mahal, Viral Cara Orang Arab Badui Panen Madu di Musim Panas //Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Pada bulan September Cuaca Arab Saudi memasuki musim panas, suhu panas di wilayah Saudi rata-rata di atas 36℃, hal ini gelombang panas sangat berbahaya.

Indeks UV, harus diwaspadai untuk para Jemaah ataupun para turis di September ini, segera mengambil tindakan pencegahan yang memadai: Mengenakan tabir surya SPF 30+, kemeja lengan panjang dan celana panjang, kacamata hitam, dan topi. Menghindari sinar matahari dalam tiga jam matahari Siang!

Namun, tidak buat warga Arab Badui, khususnya para pemuda di Badui, gelombang panas di manfaatkan mereka untuk membudidayakan lebah dan memanennya.

Baca Juga: Link Live Streaming Inter Miami VS Houston pada Final US Open Cup 2023 :Saksikan Sekarang di TRANS7

Madu Arab Saudi dikenal paling bagus di dunia dan terkenal keasliannya. Melansir dari Tiktok Alma, yang disadur pada Kamis, 28 September 2023.

Populasi lebah asli menurut informasi sejarah alam di Badui tersedia lebah madu yang sangat unik.

Mereka membudidayakan lebah madu di dataran tinggi. Namun, ada juga yang memeliharanyanya dalam pot tanah, silinder, atau batang kayu yang ditempatkan secara horizontal dan digantung atau ditumpuk.

Kelompok peternakan lebah tertua di wilayah tersebut dapat ditemukan di Taif, barat daya Arab Saudi.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Nasional RTV Hari Ini, Kamis 28 September 2023: Ada Ejen Ali Movie dan Boboiboy Movie 2

Menurut pemilik tempat pemeliharaan lebah, tempat ini dibangun di gunung sekitar 500 tahun yang lalu.

Para peternak lebah memeliharanya sebagai tradisi keluarga selama beberapa generasi; madu dari peternakan lebah tersebut adalah jauh lebih mahal dibandingkan yang dikelola di sarang (Langstroth), Sebuah sarang kayu tradisional Apis mellifera jemenitica di Taif.

Mereka menyebut sarang lebah dengan sebutan “kawarah”, artinya tempat tinggal yang terbuat dari batang, lumpur, atau rongga kayu. Mereka juga menyebut tempat pemeliharaan lebah sebagai “masane'a”, yang berarti “pabrik”, yang ditempatkan di lokasi terpencil jauh dari pemukiman manusia.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah