Network
MEDIA PAKUAN - 575 hari setelah perang di Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mempermainkan Barat melalui strategi perang dagang terbaru, Kamis 21 September 2023.
Rusia memberlakukan larangan ekspor solar dan bensin ke semua negara, kecuali anggota Uni Ekonomi Eurasia, yaitu Belarusia, Kazakhstan, Armenia dan Kyrgyzstan.
Langkah tersebut juga dilakukan guna menstabilkan, memenuhi pasar dan melindungi pasokan dalam negeri, yang akan menurunkan harga untuk konsumen negara federasi itu.
Sebagai salah satu produsen minyak terbesar dunia Rusia mengekspor bahan bakar Solar hampir 900.000 barel dan 100.000 barel Bensin per harinya.
Terhentinya ekspor bensin dan solar akan berdampak negatif terhadap perekonomian global, terutama di Eropa yang sangat bergantung pada ekspor energi Rusia.
Pada tahun lalu negeri beruang ini tercatat telah mengekspor mencapai 35 juta ton solar dan 4,8 juta ton bensin.
Para pakar menilai langkah Rusia ini tidak dilakukan spontan namun secara terencana menjelang awal musim dingin, yang tentu saja akan menimbulkan masalah besar bagi perekonomian negara barat.
Harga energi yang melonjak tajam akan berdampak besar bagi perusahaan di Eropa, yang mengalami kerugian besar pada musim dingin tahun lalu.
Badan Energi Internasional (IEA) pada awal September mengungkapkan bahwa kilang-kilang mengalami kesulitan karena permintaan yang meningkat.
