MEDIA PAKUAN - Rusia memulai melatih ribuan tentaranya untuk misi pelatihan sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) Yars yang lebih mematikan dan berteknologi tinggi
Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan di Telegram, Rabu mengatakan latihan terbaru itu melibatkan 3000 personel militer dan 300 peralatan terbarunya.
Sistem rudal Yars merupakan generasi baru yang menggantikan sistem rudal Topol, yang diklaimnya sebagai senjata tak terkalahkan yang menjadi andalan persenjataan nuklir berbasis darat.
Berikut video ujicoba peluncuran Yars pada Februari 2022:
The launch of the Yars intercontinental ballistic missile as part of a planned exercise of the strategic deterrence forces conducted under the leadership of the Supreme Commander-in-Chief of the Armed Forces of the Russian Federation V.Putin#DefenceMinistry #ArmyRussia #Yars pic.twitter.com/7I3Y9f1WW7— Минобороны России (@mod_russia) February 19, 2022
Yars yang lebih mematikan dan berteknologi tinggi ini, dipersiapkan saat rudal balistik antarbenua Topol yang akan di perbaharui 2024.
Setidaknya terdapat 360 sistem peluncuran Topol di sepuluh divisi pasukan rudal strategis Rusia sejak tahun 1999, jumlah ini secara bertahap akan digantikan senjata Yars.
Kementerian Pertahanan menambahkan latihan tersebut akan dilakukan di tiga wilayah Rusia, yang tidak diumumkan keberadaanya.
“ Penanggungjawab untuk misil strategis ini akan melakukan tindakan untuk menyamarkan dan melawan senjata pengintai musuh yang diudara, bekerja sama dengan formasi dan unit Distrik Militer Pusat dan Angkatan Udara,” kata kementerian.
ICBM Yars, memiliki panjang 22,5 meter dan diameter dua meter, dengan berat 49 ribu kilogram dilaporkan memiliki jangkauan operasional 12.000 km yang bisa membawa banyak hulu ledak nuklir.
Sistem tersebut dapat membawa beberapa hulu ledak nuklir yang dapat dipasang di truk pengangkut atau ditempatkan di silo.
Sejak meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari tahun lalu, Rusia telah melakukan banyak latihan militer sendiri atau dengan negara lain, seperti China atau Afrika Selatan.
Latihan juga dilakukan dengan Belarusia, yang berbatasan dengan Rusia dan Ukraina, melakukan serangkaian latihan komprehensif selama setahun terakhir.***