Turki dan Rusia Sepakat untuk Gencatan Senjata, Peringatkan Mesir atas Invasi Libya

- 23 Juli 2020, 09:25 WIB
PRESIDEN Turki Tayyip Erdogan.*
PRESIDEN Turki Tayyip Erdogan.* /ANTARA/

MEDIA PAKUAN - Pada pertemuan Istanbul, Rusia dan Turki sepakat untuk mendorong gencatan senjata tetapi Ankara mengatakan komandan timur harus mundur.

Turki dan Rusia sepakat untuk mendesak gencatan senjata di Libya yang dilanda perang, tetapi Ankara mengatakan pemimpin pasukan timur itu tidak sah dan harus menarik diri dari posisi-posisi penting agar gencatan senjata yang kredibel dapat bertahan, Rabu 22 Juli 2020.

Moskow dan Ankara adalah di antara pialang kekuasaan utama dalam konflik Libya sambil mendukung pihak lawan. Rusia mendukung pasukan komandan militer pemberontak Khalifa Haftar yang berbasis di timur, sementara Turki telah membantu Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli mengusir upaya Haftar untuk menyerbu ibukota.

Baca Juga: Meskipun New Normal, Ahli Menyarankan untuk Tidak Kunjungi 4 Tempat Berikut

"Kami baru saja mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk mengerjakan gencatan senjata yang kredibel dan berkelanjutan di Libya," kata penasihat keamanan utama Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, kepada kantor berita Reuters.

Kalin mengatakan kesepakatan apa pun harus didasarkan pada pengembalian ke apa yang dia katakan adalah garis depan Libya pada 2015, yang mengharuskan pasukan Haftar untuk menarik kembali dari kota strategis Sirte - pintu gerbang ke ladang minyak timur Libya dan al-Jufra, pangkalan udara di dekat pusat negara.

"Agar gencatan senjata bisa berkelanjutan, Jufra dan Sirte harus dievakuasi oleh pasukan Haftar," kata Kalin.

Baca Juga: Terus Naik, Harga Emas Termurah Capai Rp998.000 per Gram

Kalin mengatakan pengerahan Mesir di Libya akan menghambat upaya untuk mengakhiri pertempuran dan akan berisiko bagi Kairo. "Saya percaya ini akan menjadi petualangan militer yang berbahaya bagi Mesir."

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x