MEDIA PAKUAN - Institut Kesehatan Carlos III, Spanyol mengumumkan sebanyak 237 orang tewas akibat suhu tinggi yang hampir menyamai suhu di gurun Afrika.
Kematian akibat gelombang panas tersebut tercatat melanda Spanyol terjadi pada 10 Juli hingga 14 Juli 2022.
Menurut data yang tercatat di pusat statistik pemantauan kematian harian Spanyol, pada tanggal 10 Juli sebanyak 15 orang tewas.
Kemudian pada tanggal 12 Juli kematian akibat panas tercatat bertambah sebanyak 41 orang. Lalu pada tanggal berikutnya pada 13 Juli, jumlah kematian bertambah sebanyak 60 orang yang tewas di hari itu.
Pada puncak gelombang maksimum yaitu pada 14 Juli 2022, suhu tertinggi telah merenggut nyawa sebanyak 93 orang.
Penurunan suhu ekstrem tercatat mereda di wilayah bagian negara itu sejak Minggu 17 Juli 2022. Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan lebih dari 18 juta orang di Spanyol terancam oleh gelombang panas yang kedua kalinya terjadi dalam kurun satu bulan.
Baca Juga: Jangan Cemas dan Malu, Anda Ingin Terlihat Tampan dan Cantik: Baca Doa ini Saat Akan Beraktivitas
Tingkat kesiagaan telah diperingatkan di 22 provinsi di negara itu, dimana penetapan peringatan gelombang suhu maksimum dan minimum ditetapkan bersama.
Sementara itu di 7 provinsi lainnya dengan jumlah total populasi 3,7 juta warga, ditetapkan sebagai kawasan dengan risiko sedang, sedangkan 46% dari populasi negara itu tinggal di daerah dengan ancaman panas yang tinggi.
Ambang batas gelombang panas dinyatakan tidak sama, seperti di wilayah di A Coruña suhu mencapai 26ºC, di Córdoba mencapai 40ºC, Santa Cruz de Tenerife 32ºC.***
Ambang batas gelombang panas dinyatakan tidak sama, seperti di wilayah di A Coruña suhu mencapai 26ºC, di Córdoba mencapai 40ºC, Santa Cruz de Tenerife 32ºC.***