MEDIA PAKUAN - Akibat invasi Rusia ke Ukraina, Barat gencar mempropagandakan sanksi untuk Rusia
Ankara sering menerima permintaan Barat untuk bergabung memberikan sanksi ke Moskow.
Namun,pemerintah Turki mempertahankan posisinya untuk tidak bergabung atau membuntuti Barat dalam menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
Baca Juga: Keunikan Perayaan Lebaran Haji di Maroko, Dari Ritual Ibadah hingga Hidangan Idul Adha
Melansir dari Sputnik, Ankara masih memprioritaskan kepentingan ekonominya. Hal ini disampaikan juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin.
“Kami telah menyatakan bahwa kami tidak akan bergabung dalam sanksi. Sebab ini berasal dari keuntungan ekonomi kami, kami bergantung pada sumber energi eksternal,” katanya, dikutip Mediapakuan, Selasa,28 Juni 2022.
Menurut Kalin, sikap dan posisi negaranya telah secara terbuka disampaikan kepada Barat. “Ada pemahaman (dari Barat). Sanksi terhadap Rusia akan memukul, pertama, perekonomian Turki sendiri. Kami tidak menginginkan hal itu,” ujarnya.
Sejak Minggu, 26 Juni lalu, para pemimpin negara anggota G7, yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Jepang, Jerman, Prancis, dan Italia melangsungkan pertemuan tingkat tinggi di Elmau, Bavaria, Jerman.