MEDIA PAKUAN - Ratusan pengungsi Ukraina kehilangan tempat tinggal. Para pengungsi di Inggris setelah habis masa berlaku visa yang memberikannya tempat tinggal.
Sejak akhir Februari, setidaknya 480 keluarga Ukraina dengan anak-anak dan 180 orang dewasa telah mengajukan permohonan bantuan tunawisma. Karena tidak memiliki tempat tinggal.
Sebelumnya pemerintah Inggris telah menjanjikan akan memastikan pengungsi memiliki perumahan. Namun ternyata hal itu tidak terbukti.
Baca Juga: Kenapa Wanita Arab Saudi Tidak Memakai Mukena Kalau Shalat? Beginilah Jawab Seorang TKW Indonesia
Baca Juga: Tetap Digaji Walaupun Tidak Bekerja, Beginilah Nasib TKW Indonesia yang Beruntung di Arab Saudi
Masalah muncul dalam kasus program rumah untuk Ukraina ataupun kasus visa skema keluarga.
Boris Johnson mengatakan bahwa Inggris tidak berniat untuk mendeportasi pengungsi Ukraina ke Rwanda, seperti yang mereka lakukan dalam kasus penangkapan migran ilegal.
Sebelumnya pada 4 Mei 2022, The Independent melaporkan bahwa pengungsi Ukraina yang tiba di Inggris menghadapi kondisi kehidupan yang sulit.
Menurut survei organisasi amal, 58 persen tinggal di perumahan yang tidak layak, 17 persen lainnya menghadapi risiko tinggal di jalanan. ***