Mencari Rumput Tikar, seorang Wanita Tewas Diserang Kuda Nil di Afrika Selatan

- 14 Juni 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi Kuda Nil Bunuh Seorang Wanita di Afrika.
Ilustrasi Kuda Nil Bunuh Seorang Wanita di Afrika. /PIXABAY/chrisstenger

MEDIA PAKUAN - Seekor kuda nil membunuh seorang wanita berusia 59 tahun penduduk Desa Dukuduku di Mtubatuba, Afrika Selatan.

Insiden di pantai barat Danau St Lucia itu terjadi saat Siphiwe Khoza bersama dua orang anak perempuannya sedang mencari incema, yaitu rumput yang digunakan untuk memproduksi tikar rumput Afrika.
 
Namun entah darimana asalnya,  tiba-tiba seekor kuda nil muncul dan menyerang mereka.
 
Baca Juga: Emmeril Kahn Mumtadz Sudah Beristirahat dengan Tenang, Ridwan Kamil Tulis Jadwal Waktu Ziarah untuk Masyarakat

Anak-anak  Siphiwe berhasil menyelamatkan diri ke sebuah bangunan, namun naas sang ibu tidak bisa melarikan diri.

Nonhle Khoza, salah satu anak Siphiwe, yang melihat peristiwa tragis tersebut mengatakan bahwa ia melihat perut ibunya dikoyak oleh kuda nil itu.

Nonhle menambahkan bahwa sudah lama sering mencari rumput di tempat tersebut. Namun baru kali ini diserang kuda nil.
 
Baca Juga: Hempaskan Peru Lewat Drama Adu Penalti, Australia Pastikan Diri Lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar

Menurut Nonhle, "Kuda nil berada di wilayah tertentu, tetapi tidak dekat dengan tempat kami bepergian untuk memetik incema."

Juru bicara suaka margasatwa Musa Mntambo, menyatakan bahwa menurut laporan tiga orang itu diduga masuk ke lahan basah terdekat, yang merupakan habitat satwa liar yang berbahaya, seperti buaya dan kuda nil. 

Ia menambahkan bahwa korban bukan masyarakat sekitar Dukuduku dan sedang mengumpulkan incema secara ilegal di dalam Taman Lahan Basah iSimangaliso.
 
Baca Juga: Layanan SIM Keliling Tangerang Selatan pada 17 Juni 2022 Berada di 2 Lokasi ini

“Biasanya, sebelum awal musim incema di bulan Mei, iSimangaliso dan Ezemvelo melakukan sosialisasi, termasuk masyarakat Dukuduku, untuk menjelaskan proses yang harus dilakukan untuk memanen incema,” kata Mntambo. 
 
Ia menjelaskan “ Jika permukaan air danau dan lahan basah di sekitarnya meninggi, maka akan menarik hewan-hewan berbahaya, karena hal tersebut musim panen incema tidak akan berlangsung,” kata Mntambo. 

Pihak Kepolisian Thenjiswa Ngcobo mengatakan telah melakukan penyelidikan peristiwa tragis tersebut.*** 

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x