MEDIA PAKUAN - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, Iran telah mulai menghapus 27 peralataan pemantau pengawas PBB yang telah dipasang di bawah kesepakan nuklir 2015.
Hal ini dikatakan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi pada konferensi pers.
" Keputusan Teheran menimpulkan tantangan serius bagi kemampuan kami untuk terus bekerja di sana", katanya.
Baca Juga: BTS 'Yet to Come' Akhirnya Rilis Hingga Buat ARMY Nostalgia dan Terharu
Seperti diketahui Perjanjian nuklir 2015 menjadi Rencana Aksi Komprehensif Gabungan yang bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Pengungkapan IAEA muncul ketika ketegangan meningkat dengan Iran atas program nuklirnya, dengan Teheran memperkaya uranium untuk penggunaan senjata nuklir.
Sementara kencaman dari berbagai negara Eropa dan Barat bermunculan, ke Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan didukung oleh 30 negara di dewan pengawas. Namun, hanya Cina dan Rusia yang menentang kecaman tersebut.
Sementara, Iran mengkritik resolusi IAEA dan menuding tuduhan PBB sebagai sesuatu yang "tergesa-gesa" dan "tidak seimbang."