Network
MEDIA PAKUAN - Iran mengecam pertemuan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan Rafael Grossi, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional, pada hari Jumat.
Bennet berdalih menggunakan diplomasi sebagai cara untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklirnya.
Ia mengatakan jika komunitas internasional tidak melakukannya dalam jangka waktu yang relevan, mereka masih mempertahankan hak Israel untuk membela diri. dan mengambil tindakan terhadap Iran.
Baca Juga: Ridwan Kamil Duga Eril Alami Kram Saat Hilang di Sungai Aare
Pejabat Israel datang ke Swiss di Wina di tengah negosiasi antara Iran dan kelompok negara P4+1 dan pembicaraan dengan perwakilan negara-negara peserta negosiasi harus dipertimbangkan dengan tujuan memfasilitasi kesepakatan.
Iran juga mengatakan bahwa Grossi telah beberapa kali datang ke Tel Aviv untuk menyelesaikan skenario anti-Iran.
Iran menganggap Grossi datang pada saat rezim Zionis telah berulang kali menyatakan bahwa mereka telah melakukan tindakan destruktif terhadap program nuklir Iran dan telah membunuh para ilmuwan Iran.
Pejabat Israel datang ke Swiss di Wina di tengah negosiasi antara Iran dan kelompok negara P4+1 dan pembicaraan dengan perwakilan negara-negara peserta negosiasi harus dipertimbangkan dengan tujuan memfasilitasi kesepakatan.
Iran juga mengatakan bahwa Grossi telah beberapa kali datang ke Tel Aviv untuk menyelesaikan skenario anti-Iran.
Dalam laporan terbarunya IAEA memperkirakan bahwa Iran memiliki 18 kali lipat dari jumlah cadangan pengayaan uranium yang diizinkan oleh kesepakatan Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA).
Namun Iran tidak memberikan penjelasan tentang uranium yang terdeteksi di tiga situsnya yang tidak diumumkan.
Iran menganggap Grossi datang pada saat rezim Zionis telah berulang kali menyatakan bahwa mereka telah melakukan tindakan destruktif terhadap program nuklir Iran dan telah membunuh para ilmuwan Iran.
Iran memandang bahwa kegagalan untuk mencapai kesepakatan pembicaraan Wina adalah permainan destruktif Zionis dengan menggunakan tangan IAEA dan Gedung Putih.***
