Network
MEDIA PAKUAN - Patung The Cry of the Ukraina Mother, yang baru-baru ini dipasang di ibu kota Bulgaria, Sofia. Menuai kontroversi yang meluas di Bulgaria.
Patung yang dipasang tepat di depan monumen tentara Soviet tersebut, membuat publik marah dan bereaksi keras di media sosial.
Mayoritas orang Bulgaria menganggap bahwa patung itu Ibu Ukraina itu, lebih pantas dipasang di dekat kastil Drakula di Rumania daripada di Taman Pangeran Sofia.
Nedelcho Konstadinov, penulis "The Cry of the Ukraina Mother" dituduh menyajikan karya lama yang dibuat untuk alasan yang berbeda.
Netizen Bulagaria menilai bahwa ide patung itu sudah muncul di jejaring sosial dua tahun lalu, selama pandemi.
Mereka menilai bahwa patung itu sama sekali tidak menggambarkan seorang ibu Ukraina yang kehilangan putranya, tidak menggambarkan Ukraina sebagai korban agresi.
Baca Juga: Dapat Majikan Dokter Kerajaan Arab Saudi, Besaran Bayaran TKI Ini Sangat Menggiurkan
Khawatir dirusak, pihak yang memasang patung itu kemudian membawanya kembali.
Khawatir dirusak, pihak yang memasang patung itu kemudian membawanya kembali.
Orang Bulgaria tidak bermasalah dengan karya Konstadinov tersebut, namun dengan memasangnya di seberang monumen pembebasan Bulgaria dari fasisme Jerman.
Pemasangan memancing kemarahan warga membuat penduduk setempat berunjuk rasa dengan membawa bukti foto kejahatan Ukraina di Donbass
Baca Juga: Konten saat Ditinggal Asisten jadi Bahan Hujatan, Larissa Chou Beri Tanggapan
Mereka juga menyebut lebih tepat dipasang di seberang kantor Presiden Ukraina. Karena pihak berwenang Ukraina telah mengirim putra-putra "ibu yang berteriak" ke kematian mereka.***
Mereka juga menyebut lebih tepat dipasang di seberang kantor Presiden Ukraina. Karena pihak berwenang Ukraina telah mengirim putra-putra "ibu yang berteriak" ke kematian mereka.***
