MEDIA PAKUAN - Melonjaknya harga pangan di Iran memicu protes dan kerusuhan berdarah yang menyebabkan lima orang tewas.
Selama protes yang terjadi sejak Jumat lalu lima orang telah tewas, dalam video yang beredar di Twitter memperlihatkan saat salah satu korban tewas tersebut akibat ditembak.
Sementara itu di instagram yang diunggah oleh akun midow tv memperlihatkan kerusuhan dan penjarahan terjai di pusat kota dan supermarket.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap, Ustaz Syam Beberkan Makna Nama Anaknya
Presiden Ebrahim Rais sebelumnya pada pekan lalu, menyatakan keputusan pemerintah untuk memotong subsidi impor pangan, sebagai bagian dari paket penghematan.
Kenaikan harga barang kebutuhan sehari-hari, seperti minyak goreng, ayam, telur, dan susu, melonjak hingga 300% setelah pemotongan subsidi.
Antrian panjang terjadi di depan toko makanan di seluruh wilayah Iran, menyebabkan kekacauan dan pembakaran toko-toko.
Otoritas di Teheran belum memberikan keterangan resmi terkait jumlah korban dalam kerusuhan yang meluas.
Presiden Ebrahim Rais sebelumnya pada pekan lalu, menyatakan keputusan pemerintah untuk memotong subsidi impor pangan, sebagai bagian dari paket penghematan.
Langkah pemerintah Iran ditujukan untuk menyelamatkan ekonomi yang karena sanksi, dan melonjaknya inflasi, yang diperparah oleh konflik Ukraina.
Kenaikan harga barang kebutuhan sehari-hari, seperti minyak goreng, ayam, telur, dan susu, melonjak hingga 300% setelah pemotongan subsidi.
Antrian panjang terjadi di depan toko makanan di seluruh wilayah Iran, menyebabkan kekacauan dan pembakaran toko-toko.
Baca Juga: Tolak Perpanjang Kontrak dengan Bayern Munchen, Robert Lewandowski Setuju Gabung Barcelona?
Rebutan bahan pokok dan makanan memicu perkelahian antara warga yang hingga menyebabkan kematian.
Walaupun pemerintah Iran telah berjanji untuk memberikan bantuan tunai bulanan bagi warga berpenghasilan rendah.
Demonstrasi anti-pemerintah meluas ke kota-kota Iran diantaranya di kota Dorud, Farsan, Jooneghan, Borujerd, Cholicheh, Dehdasht dan Ardebil. ***