Awasi Perkembangan Ukraina, Iran Rancang Tekanan kepada Amerika dan Israel

- 18 Maret 2022, 10:45 WIB
Presiden Iran Ebrahim Raisi saat berpidato di Sidang ke-76 Majelis Umum PBB dari Teheran.
Presiden Iran Ebrahim Raisi saat berpidato di Sidang ke-76 Majelis Umum PBB dari Teheran. /AFP/
MEDIA PAKUAN - Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengaku bertanggung jawab terhadap penyerangan rudal pada fasilitas AS di Irak Utara pada dini hari 13 Maret.
 
Iran mengatakan mengatakan bahwa posisi intelijen Israel telah menjadi sasaran. 

Di media sosial beredar pendapat bahwa Teheran berusaha untuk bergabung dalam tindakan Rusia di Ukraina.
 
Baca Juga: Tentara Ini Tewas Digantung Pasca Umumkan Kekejian Tentara Polandia yang Bunuh Imigran Timur Tengah

Pakar Dewan Urusan Internasional Rusia, Anton Mardasov meragukan intelijen Rusia mengadakan konsultasi dengan Iran dan China.
 
Namun Teheran memandang perkembangan Ukraina sebagai bagian dari perlawanan terhadap Barat, sehingga berusaha menunjukkan kemampuannya untuk memberikan tekanan.

Mardasov menekankan perkembangan di Ukraina adalah semacam pemicu yang memungkinkan negara-negara yang terlibat dalam perang melawan Barat untuk menunjukkan kontribusi mereka dalam pertempuran melawan hegemoni Barat.
 
Di sisi lain Amerika Serikat yang mengalami meroketnya tingkat inflasi bahkan sebelum semua ini terjadi, babak baru kenaikan harga minyak setelah peristiwa Iran adalah skenario yang sangat negatif untuk Amerika.
 

"Mungkin entah bagaimana Rusia bisa mendapatkan keuntungan dari kebangkitan konfrontasi Iran dengan AS dan Israel karena mengalihkan perhatian dari perkembangan Ukraina," katanya. 
 
Ini semacam skenario yang menguntungkan karena sampai batas tertentu membuat negara-negara mengatasi konflik beku lainnya, insiden tersebut dapat mengganggu pembicaraan Wina," pungkasnya. **

Editor: Siti Andini

Sumber: TASS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x