MEDIA PAKUAN - AS yang telah menyetujui untuk mentransfer $33 miliar bantuan militer ke Ukraina, dimana Ukraina harus menerima senjata berat seperti howitzer dan kendaraan lapis baja.
Mantan perwira intelijen AS dan pengawas senjata PBB di Irak Scott Ritter, kembali buka suara, dalam sebuah artikel ia menyebutkan bahwa tentara Ukraina tidak dapat memelihara dan memperbaiki peralatan militer yang ditransfer oleh Amerika Serikat, yang akan membuatnya tidak berguna.
Ia menuliskan setiap bagian dari alat berat yang akan diterima militer Ukraina pada kenyataannya sangat kritis dari masalah pemeliharaan.
Ritter mengingatkan pernyataan Jenderal Amerika Omar Bradley bahwa pemimpin militer berpendapat bahwa amatir berbicara tentang strategi, sementara profesional berbicara tentang logistik.
Ia menuliskan setiap bagian dari alat berat yang akan diterima militer Ukraina pada kenyataannya sangat kritis dari masalah pemeliharaan.
Ia menjelaskan bahwa jika terjadi kerusakan, Ukraina tidak akan dapat menggunakan senjata Amerika, seperti howitzer 155 milimeter M777.
Menurutnya M177 yang ringan, membuatnya tidak stabil saat ditembakkan dan terlalu cepat aus dalam pertempuran. Efektivitas tempur M177 sudah menurun pada hari keempat penggunaan, dalam waktu seminggu itu sudah tidak bisa diandalkan.
Ia mengingatkan membutuhkan personel berkualifikasi tinggi dan logistik berkualitas tinggi, howitzer akan sangat cepat kehilangan keefektifannya dan menjadi tidak dapat diperbaiki.
Kesulitan yang sama pada kendaraan lapis baja M133 Amerika dan Cheetah Jerman, ia menjamin bahwa kegagalan akan terjadi setelah memasuki pertempuran.***