Surat kabar Le Figaro melaporkan di Prancis, sekitar 70.000 orang Ukraina sekarang menerima tunjangan negara sebesar 426 euro per bulan.
Prancis, yang menyediakan perumahan bagi para pengungsi, tanpa menerima pembayaran.
Baca Juga: Di Balik Kekayaan Arab Saudi, Ternyata Ada Perkampungan Seperti Ini yang Jarang Orang Lain Ketahui
Baca Juga: Tertangkap Kamera, Kejadian Luar Biasa Terjadi di Masjidil Haram Dirasakan oleh TKI Arab Saudi
Baca Juga: Gegara Nikah dengan Polisi Arab Saudi, TKW Indonesia Ini Dilayani Seperti Ratu oleh Suaminya
Sophie Agier, seorang ibu yang mempunyai anak dari kota Tours, memberikan tempat untuk keluarga Ukraina di sebuah studio yang berdekatan dengan rumahnya.
Wanita Prancis itu juga harus memberi mereka makanan dan barang-barang penting. Pemerintah setempat telah menolak bantuan makanan untuk sebuah keluarga Ukraina.
"Saya terus menelepon, bertanya, namun tidak ada bantuan apapun dari negara dari kota ataupun departemen.,” kata Agier.
Baca Juga: 40 Negara Berkumpul di Pangkalan Amerika di Jerman Bersiap Menyerang, Rusia Siap Bertempur
“Kami tidak memikirkan fakta bahwa kami harus menghabiskan waktu dan uang tanpa henti untuk membantu mereka ,” keluh wanita itu.
Jean-Michel Allix seorang Bordeaux juga memberi tempat untuk orang Ukraina di apartemennya.
Setiap bulan dia harus merogoh kantongnya 1600 euro, sementara sebelum orang Ukraina datang hanya 300 euro per bulan.
"Saya berharap mereka akan cepat menjadi mandiri, tetapi tanpa berbicara bahasa Prancis, hampir tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan,” katanya.
Menampung pengungsi harus meninggalkan kehidupan publik dan pribadi, karena mereka harus ditemani dalam perjalanan, membantu mereka melakukan pembelian, dan melakukan prosedur administrasi.
Menampung pengungsi harus meninggalkan kehidupan publik dan pribadi, karena mereka harus ditemani dalam perjalanan, membantu mereka melakukan pembelian, dan melakukan prosedur administrasi.
"Saya terlalu banyak bekerja dan tidur sangat sedikit," keluh orang Prancis itu.
Baca Juga: Bersiaga Penuh! Kapal Selam Angkatan Laut Rusia Mampu Hancurkan AS dalam Hitungan Menit: Ancaman Menakutkan
Dia juga mengeluhkan dua wanita muda Ukraina yang tinggal di rumahnya, yang tidak membantu apapun, tidur larut malam dan bangun, semuanya menyebabkan ketidaknyamanan lagi.
Dia juga mengeluhkan dua wanita muda Ukraina yang tinggal di rumahnya, yang tidak membantu apapun, tidur larut malam dan bangun, semuanya menyebabkan ketidaknyamanan lagi.
Di kota Nice, Corinne Pelissier dan pasangannya memberikan kamar putranya yang telah pindah ke kota lain kepada wanita Ukraina dengan tiga anak .
Menurut wanita Prancis itu pemerintah tidak memberikan bantuan perumahan kepada para pengungsi, dia harus hidup dengan empat orang dari mereka di satu apartemen.
Baca Juga: Sambangi Keluarga Korban Bacok Geng Motor, Wali Kota Sukabumi Harap Pelaku Segera Ditangkap
Baca Juga: Rentetan Teror Geng Motor di Masyarakat sejak H-7 Lebaran, Sukabumi Aman?
“Tidak ada lagi keintiman, tidak ada lagi kehidupan keluarga,” kata Pelissier, menyesali bahwa putra sulungnya, tidak bisa pulang untuk liburan, karena kamarnya telah diambil alih oleh orang Ukraina.
“Tidak ada lagi keintiman, tidak ada lagi kehidupan keluarga,” kata Pelissier, menyesali bahwa putra sulungnya, tidak bisa pulang untuk liburan, karena kamarnya telah diambil alih oleh orang Ukraina.
Kesimpulannya banyak orang Prancis yang berkomitmen untuk membantu keluarga Ukraina mengatakan bahwa mereka lelah dengan investasi moral, administrasi, dan keuangan dalam jangka panjang.***