Perang Belum Berakhir! Warga Prancis Menyesal Telah Menampung Pengungsi Ukraina: Mereka Harus Dilayani

- 30 April 2022, 20:14 WIB
Ilustrasi pengungsi.  Warg Prancis mulai mempersalahkan pengungsi Ukraina.
Ilustrasi pengungsi. Warg Prancis mulai mempersalahkan pengungsi Ukraina. /Pixabay/hosny_salah
 
MEDIA PAKUAN - Warga Prancis mulai merasakan bosan lelah dan kecewa dengan keberadaan para pengungsi Ukraina disana. 
 
Surat kabar Le Figaro melaporkan di Prancis, sekitar 70.000 orang Ukraina sekarang menerima tunjangan negara sebesar 426 euro per bulan.
 
Prancis, yang menyediakan perumahan bagi para pengungsi, tanpa menerima pembayaran.
 
 
 

Sophie Agier, seorang ibu yang mempunyai anak dari kota Tours, memberikan tempat untuk keluarga Ukraina di sebuah studio yang berdekatan dengan rumahnya.
 
Wanita Prancis itu juga harus  memberi mereka makanan dan barang-barang penting. Pemerintah setempat telah menolak bantuan makanan untuk sebuah keluarga Ukraina.
 
"Saya terus menelepon, bertanya, namun  tidak ada bantuan apapun dari negara dari kota ataupun departemen.,” kata Agier. 
 

“Kami tidak memikirkan fakta bahwa kami harus menghabiskan waktu dan uang tanpa henti untuk membantu mereka ,” keluh wanita itu.

Jean-Michel Allix seorang Bordeaux  juga memberi tempat untuk orang Ukraina di apartemennya. 
 
Setiap bulan dia harus merogoh kantongnya 1600 euro, sementara sebelum orang Ukraina datang hanya 300  euro per bulan. 
 
 
"Saya berharap mereka akan cepat menjadi mandiri, tetapi tanpa berbicara bahasa Prancis, hampir tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan,” katanya.

Menampung pengungsi harus meninggalkan kehidupan publik dan pribadi, karena mereka harus ditemani dalam perjalanan, membantu mereka melakukan pembelian, dan melakukan prosedur administrasi.
 
"Saya terlalu banyak bekerja dan tidur sangat sedikit," keluh orang Prancis itu.
 
Baca Juga: Bersiaga Penuh! Kapal Selam Angkatan Laut Rusia Mampu Hancurkan AS dalam Hitungan Menit: Ancaman Menakutkan

Dia juga mengeluhkan dua wanita muda Ukraina yang tinggal di rumahnya, yang tidak membantu apapun, tidur larut malam dan bangun, semuanya menyebabkan ketidaknyamanan lagi.
 
Di kota Nice, Corinne Pelissier dan pasangannya memberikan kamar putranya yang telah pindah ke kota lain kepada wanita Ukraina dengan tiga anak . 
 
Menurut wanita Prancis itu pemerintah tidak memberikan bantuan perumahan kepada para pengungsi, dia harus hidup dengan empat  orang dari mereka di satu apartemen.
 
 
Baca Juga: Rentetan Teror Geng Motor di Masyarakat sejak H-7 Lebaran, Sukabumi Aman?

“Tidak ada lagi keintiman, tidak ada lagi kehidupan keluarga,” kata Pelissier, menyesali bahwa putra sulungnya, tidak bisa pulang untuk liburan, karena kamarnya telah diambil alih oleh orang Ukraina. 
 
Kesimpulannya banyak orang Prancis yang berkomitmen untuk membantu keluarga Ukraina mengatakan bahwa mereka lelah dengan investasi moral, administrasi, dan keuangan dalam jangka panjang.***
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Lefigaro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x