Network
MEDIA PAKUAN - Kementerian Kesehatan Guinea melaporkan kasus pertama demam Lassa pada seorang gadis berusia 17 tahun yang teridentifikasi pada 20 April 2022.
Saat ini pasien telah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di kota Gueckedou, sementara pihak berwenang Guinea sedang melakukan pemantauan terhadap orang-orang yang melakukan kontak fisik dengan pasien selama beberapa hari terakhir.
Demam Lassa diketahui mempunyai kemiripan dengan virus Ebola dalam beberapa hal, yang telah menelan korban sekitar 5.000 kasus kematian di Afrika Barat.
Baca Juga: Covid-19 Tak Kunjung Reda, Ebola Serang Kongo Satu Orang Meninggal Dunia
Sebelumnya di awal tahun 2022, kematian pertama akibat demam Lassa tercatat di daerah Bedfordshire,Inggris bagian timur.
Sebelumnya di awal tahun 2022, kematian pertama akibat demam Lassa tercatat di daerah Bedfordshire,Inggris bagian timur.
Informasi tentang dua kasus demam Lassa muncul pada 9 Februari, yang kemudian dilaporkan bahwa kedua korban terinfeksi virus setelah melakukan perjalanan ke Afrika Barat.
Kecurigaan infeksi pada pasien lain sedang dalam tahap penelitian Badan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Inggris memastikan tidak ada ancaman besar bagi penduduk. Tim kesehatan tengah memantau orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien.***
