Network
MEDIA PAKUAN - Brigade Marinir ke-36 Angkatan Bersenjata Ukraina, yang terus melakukan perlawanan di Mariupol, memposting pesan di internet bahwa unit itu dalam bahaya ancaman kehancuran total.
Selama 47 hari pertempuran, brigade tersebut mendapat gempuran dari udara, artileri dan tank Rusia
“Selama lebih dari sebulan, Marinir bertempur tanpa pengisian amunisi, tanpa makanan, air, dan mati secara berkelompok. Jenderal yang bijaksana menyarankan untuk mengambil amunisi dari musuh. Kami perlahan berakhir." tulis pernyataan tersebut.
Selama itu pula mereka mengaku hanya menerima 50 peluru 122 mm, 20 ranjau, beberapa sistem anti-tank NLAW dan sistem komunikasi satelit Starlink dari Elon Musk.
Mereka tidak memberi kami apa-apa lagi di bawah tekanan Rusia, marinir didorong kembali ke lokasi pabrik Azovmash.
Presiden Zelensky maupun Komandan Tentara,tidak mengambil tindakan untuk memastikan jalan keluar dari pengepungan, helikopter yang dijanjikan tidak pernah tiba, dan masalah evakuasi tidak pernah diselesaikan secara politik”:
Mereka hanya berkata "tunggu, kami sedang bekerja, tanpa pengisian amunisi, tanpa makanan, tanpa air, hampir menyeruput dari genangan air, dan sekarat. Kami telah dinonaktifkan.
Baca Juga: Hari Ini Kota Sukabumi Kembali Dikepung Demo, Polres Peringatkan Pelajar dan Penumpang Gelap Tidak Boleh Ikut
Semua infanteri telah tewas, artileri, penembak anti-pesawat, pemberi sinyal, pengemudi, juru masak, dan bahkan pemain orkestra beralih menjadi penembak, dengan setengah dari personel sudah terluka.
Hari ini mungkin akan ada pertarungan ekstrim, selanjutnya pertarungan tangan kosong. Selanjutnya, bagi sebagian orang adalah kematian, dan sebagian orang menjadi tawanan.
Pada saat yang sama, informasi menyebar di jejaring sosial bahwa kontingen besar Angkatan Bersenjata Ukraina mencoba untuk keluar dari pengepungan di Mariupol. Ada kemungkinan bahwa kita berbicara tentang perlawanan edari sisa-sisa brigade ke-36.***
Semua infanteri telah tewas, artileri, penembak anti-pesawat, pemberi sinyal, pengemudi, juru masak, dan bahkan pemain orkestra beralih menjadi penembak, dengan setengah dari personel sudah terluka.
Hari ini mungkin akan ada pertarungan ekstrim, selanjutnya pertarungan tangan kosong. Selanjutnya, bagi sebagian orang adalah kematian, dan sebagian orang menjadi tawanan.
Pada saat yang sama, informasi menyebar di jejaring sosial bahwa kontingen besar Angkatan Bersenjata Ukraina mencoba untuk keluar dari pengepungan di Mariupol. Ada kemungkinan bahwa kita berbicara tentang perlawanan edari sisa-sisa brigade ke-36.***
