Komandan NATO Amerika di Eropa Ditangkap di Markas Nazi Mariupol, Ukraina hingga Prancis Berjuang Evakuasi

- 7 April 2022, 08:15 WIB
Letnan Jenderal Roger L. Cloutier
Letnan Jenderal Roger L. Cloutier /National Guard/
MEDIA PAKUAN - Letnan Jenderal Roger L. Cloutier dari Amerika dikabarkan ditangkap oleh pasukan DPR (Donetsk People's Republic) di daerah pelabuhan di Mariupol.

Berita dari sebuah kantor berita berbahasa Inggris, Radio Hal Tuner, yang merujuk sumber Informasi dari seorang Amerika yang bekerja di Kyiv menyebutkan bahwa pada hari Senin lalu, penyelidikan tentang keberadaan jenderal ini telah dikirim ke Pentagon.

Hingga berjam-jam Pentagon bungkam, tidak memberikan tanggapan atau menyangkal berita tersebut.
 
Baca Juga: Bawa Sosis Babi Berbahaya, Malaysia Tangkap Warga China: Terjangkit Virus African Swine Fever

Jika kabar ini benar maka dipastikan penangkapan jenderal berdarah Prancis ini diduga terjadi di kamp Nazi.

Bukti kuat juga menyebutkan bahwa ada tentara bayaran dari legiun Prancis yang beroperasi di Mariupol, yang telah kalah dan terjebak di pelabuhan kota.

Sebelumnya dua instruktur asing ditemukan di helikopter Ukraina yang gagal dievakuasi dari area pelabuhan dua hari lalu.

Rumor juga menyebutkan Emmanuel Macron sering melakukan kontak darurat dengan sumber yang disebutkan mengkhawatirkan masalah yang mendesak.

Analis militer menyebut, mungkin itulah bahwa kenapa Ukraina mempertahankan Mariupol.
 
Baca Juga: Berseteru dengan Anggota Perlemen, Zelensky Terobsesi Ukraina akan Menjadi Israel: Sempat Bandingkan Holocaust

Helikopter Ukraina bersikeras untuk masuk ke wilayah Mariupol, dalam upaya mengevakuasi seseorang.

Letnan Jenderal R.L. Cloutier mengambil alih komando Angkatan Darat NATO di Eropa pada Agustus 2020. Dia bertanggung jawab atas sayap Tenggara, dan basis kepemimpinannya ada di Izmir Turki.

Cloutier menjadi perwira infanteri pada tahun 1988, setelah lulus dari universitas militer di San Diego. Sejak itu, setelah mengabdi sepanjang hidupnya di unit tentara, Cloutier berkarir sebagai pemimpin militer.

Jabatan tinggi kedua yang didudukinya adalah komandan Angkatan Darat AS di Afrika. Lalu apa yang bisa dilakukan seorang jenderal di Mariupol?
 
Baca Juga: Pelaku Perampokan di Bank BJB Terinspirasi dari Film ?

Menurut analis militer, sang jenderal dapat berkomunikasi dengan sistem transmisi data AWACS, bertindak sebagai penasihat dan bekerja dengan informasi yang diterima dari satelit Amerika.

Analis mencatat darah Prancis yang dimilikinya membuat dia terlibat dengan Presiden Prancis Macron yang menginginkan dibukanya koridor kemanusiaan dari kota Mariupol.

Para analis militer mengatakan tawar-menawar besar dapat dilakukan, untuk kembalinya orang militer seperti itu, Rusia bisa menuntut banyak dari Barat, dan beberapa orang mengatakan dapat menuntut penyerahan.

Jika penawanan itu memang benar, adanya, maka konsekuensi politik ke depan tidak bisa diprediksi. *** 

Editor: Siti Andini

Sumber: rusonline.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x