Network
MEDIA PAKUAN - Sejumlah negara Barat telah mengusir ratusan diplomat Rusia yang dianggap menjadi mata-mata selama perang di Ukraina berlangsung.
Sebanyak 43 diplomat Rusia telah diusir minggu ini dari Belgia, Belanda, Irlandia, dan Republik Ceko.
Mereka yang diusir dianggap terlibat dalam kegiatan dinas rahasia dan manipulasi opini publik.
Baca Juga: Di Duga Jenuh dan Kelelahan, Pasukan Rusia Menjatuhkan Pesawat Tempur Sendiri
Pada selasa lalu, Belgia telah mengusir 21 pejabat Rusia dari kedutaan besar di Brussel dan konsulat di Antwerpen.
Belanda melakukan hal sama dengan mengusir 17 diplomat, empat delegasi diantaranya berasal dari Irlandia dan seorang Rusia dari Republik Ceko diminta untuk meninggalkan negara itu.
Minggu lalu Polandia, Bulgaria, negara-negara Baltik dan Slovakia menyatakan puluhan diplomat Rusia harus angkat kaki dari negara-negara tersebut.
Polandia hanya yang menarik akreditasi 45 diplomat Rusia. Selain itu, penyelidikan awal telah dilakukan untuk kemungkinan spionase terhadap pejabat administrasi Polandia.
Baca Juga: Dibayangi Sanksi AS dan Eropa, Rusia dan India Bahas Pembayaran Alternatif SWIFT Tanpa Dolar
Sementara Perdana Menteri Irlandia Michel Martin mengeluh bahwa pengusiran terkoordinasi antara 27 negara anggota UE tidak mungkin dilakukan karena berdampak lebih buruk dengan apa yang akan dilakukan Moskow.
Sementara itu Jerman juga sedang mempertimbangkan untuk mengusir sejumlah besar diplomat Rusia dari Jerman yang dicurigai bekerja dengan dinas rahasia.
Direktur Politik Kantor Luar Negeri Federal Thorven Bellman dalam pertemuan G7- mengemukakan paket keputusan yang mencakup pencabutan akreditasi staf kedutaan Rusia .
Baca Juga: Salah Informasi Terkait Situasi Ukraina, Kepala Intelijen Perancis Mengundurkan Diri
Rusia yang tidak senang dengan perlakuan ini tengah mempersiapkan tanggapannya dengan pembalasan yang mungkin akan lebih membuat situasi negara barat memburuk.
Bukan hanya pengusiran balasan tapi dengan kemungkinan pemutusan total aliran gas alam Rusia. ***
