Ladeni Rusia, Warga Ukraina Perang Propaganda Di Media Sosial China

- 28 Maret 2022, 13:46 WIB
Ladeni Rusia, Warga Ukraina Perang Propaganda Di Media Sosial China
Ladeni Rusia, Warga Ukraina Perang Propaganda Di Media Sosial China /Ilustrasi/Pixabay

MEDIA PAKUAN - Invasi Rusia ke Ukrain menjadi perhatian masyarakat dunia.

Terlebih media sosial menjadi salah satu saluran informasi tercepat tentang kabar konflik bersenjata Rusia dan Ukraina.

Hal ini pun dijadikan media yang paling efektif bagi para pejuang siber Ukraina yang sama-sama berjuang dengan pasukan militer digaris depan untuk menghentikan militer Rusia, di pertempuran lain terjadi di dunia maya China.

Baca Juga: Dalam Keputus Asaan! Rusia Ingin Memecah Belah Bangsa, Zelensky Tuding Barat Pengecut

Warga Ukraina yang bisa berbahasa Mandarin menggunakan platform media sosial China dalam upaya memberikan informasi tentang invasi Rusia dan memenangkan dukungan publik di China.

Melansir dari AsiaOne, Mereka menerjemahkan perkembangan terbaru dalam perang ke dalam bahasa Cina, termasuk informasi tentang korban dan analisis, dan mempostingnya di akun mereka di jaringan media sosial populer seperti WeChat dan Weibo.

Roman Khivrenko, 32, mengatakan informasi yang tersedia di China – pada platform media sosial dan media pemerintah – sangat dipengaruhi oleh Rusia.

“Kami ingin meruntuhkan tembok propaganda dan menunjukkan kepada orang-orang China apa yang sebenarnya terjadi,” kata Khivrenko, yang mempelajari hubungan internasional di Renmin University of China di Beijing.

Baca Juga: Walikota Sukabumi Blak-blakan Stok Minyak Goreng Melimpah Namun Harga Tak Kira-kira

China telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, atau menyebutnya sebagai invasi garis yang diikuti oleh media pemerintah China.

Beijing juga telah menggembar-gemborkan bantuan kemanusiaan dan menyerukan solusi diplomatik untuk krisis tersebut, tetapi telah menolak tekanan untuk menggunakan pengaruhnya dengan sekutu dekat Moskow untuk mendorong diakhirinya perang.

Dan ada kecurigaan yang berkembang di Barat bahwa Beijing dapat membantu Moskow untuk mengatasi sanksi dan memberi Rusia peralatan militer.***

 

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Asia One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah