Presiden Afrika Selatan Salahkan NATO Atas Kekacauan di Ukraina

- 18 Maret 2022, 13:34 WIB
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa kritik keras NATO.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa kritik keras NATO. /Foto: Instagram@cyrilramaphosa/

MEDIA PAKUAN - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyalahkan NATO karena memicu perang di bekas republik Soviet dengan memperluas ke timur ke depan pintu Moskow.

Setelah Perang Dingin berakhir pada tahun 1991, NATO menambahkan negara bekas Pakta Warsawa dan republik bekas Soviet yaitu Polandia, Hongaria dan Republik Ceko pada tahun 1999.
 
Baca Juga: Gonjang-ganjing Harga Minyak Goreng, Pemerintah Kota Sukabumi Belum Bisa Beri Solusi

“Perang bisa dihindari jika NATO telah mengindahkan peringatan dari antara para pemimpin dan pejabatnya sendiri selama bertahun-tahun bahwa ekspansi ke arah timur akan menyebabkan ketidakstabilan yang lebih besar, tidak kurang, di kawasan itu,” kata Ramaphosa kepada anggota parlemen Afrika Selatan, Kamis 17 Maret 2022.

Di tahun 2004, Bulgaria, Estonia, Latvia, Lituania, Rumania, Slovakia, dan Slovenia. Albania dan Kroasia menyusul pada 2009; kemudian datang Montenegro pada 2017 dan Makedonia Utara pada 2020.
 
Ukraina dan Georgia juga telah meminta untuk bergabung dengan blok tersebut, dan telah membuat Rusia mengambil tindakan militernya.****

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x