Network
MEDIA PAKUAN - Pada hari Senin sebuah rudal balistik Tochka-U ditembakan ke wilayah Donetsk, ibu kota Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang sebelumnya telah memisahkan diri dari Ukraina.
Juru bicara militer DPR Eduard Basurin mengatakan walaupun rudal itu berhasil dicegat dan dihancurkan di udara, tetapi salah satu bagian peledaknya jatuh di wilayah kota, menewaskan sedikitnya 17 orang tewas dan 28 luka-luka.
Ketua DPR Denis Pushilin mengatakan, “Jika rudal itu tidak ditembak jatuh, maka akan memiliki lebih banyak korban.” katanya.
Baca Juga: Puluhan Pesawat Tempur China Memprovokasi, Taiwan Siaga Perang?
Dia menambahkan bahwa bagian dari rudal itu jatuh di pusat kota Donetsk, tidak jauh dari gedung utama pemerintah.
Pushilin mengklaim rudal itu bermuatan amunisi tandan.
Moskow alias Rusia mengecam insiden itu dan menganggapnya sebagai tindakan terorisme, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjawab, "Tidak diragukan lagi, ini adalah serangan terhadap penduduk sipil."
Namun seorang pejabat regional Ukraina, menuduh Rusia menembaki kota Avdeevka, utara Donetsk, dengan rudal Tochka-U dan proyektil lainnya pada hari Senin.
Baca Juga: Putin Semakin Mengila 3 Jenderal dan 11 Komandan Terbaik Tewas, Zelensky: Hanya Sekelompok Preman
