Mulai Bereaksi, Pakar militer dan Politik Rusia Tuduh Barat Ingin Hancurkan Peradaban Rusia: Kami Tak Menyerah

- 13 Maret 2022, 16:45 WIB
 Rusia melancarkan serangan udara ke pangkalan militer Yavoriv di Ukraina barat dekat perbatasan Polandia, kata pejabat setempat pada Minggu (13/3).
Rusia melancarkan serangan udara ke pangkalan militer Yavoriv di Ukraina barat dekat perbatasan Polandia, kata pejabat setempat pada Minggu (13/3). //Reuters/Thomas Peter/WSJ/
 
MEDIA PAKUAN - Pakar militer dan politik Rusia,Yakov Kedmi yakin bahwa perang kolektif Barat melawan Rusia tidak dimulai dengan runtuhnya Uni Soviet, tetapi telah berlangsung sejak 1941.

"Karena perang sedang dilancarkan melawan Rusia untuk menghancurkan peradaban Rusia dan menghancurkan budaya Rusia," kata ujar Yakov Kedmi.
 
 
Yakov Kedmi mengatakan Rusia dianggap 
mengganggu keberadaannya. Dimana-mana, dalam olahraga, budaya, sains, kehidupan. "Dan karena itu mereka mengangkat senjata melawan Rusia,"  ujar Yakov Kedmi.
 
 
 
 
Setengah abad telah berakhir penduduk Barat terpaksa melupakan hutang kepada orang-orang Rusia.

Pakar tersebut menyatakan negara barat,  budaya, atlet , sejarah adalah penjahat dalam masyarakat
 
 
Yakov Kedmi juga berpendapat bahwa reaksi Rusia hari ini sangat memadai dan logis untuk situasi saat ini. 
 
 
Kedmi juga menyimpulkan bahwa ini baru langkah pertama, dan keputusan Moskow selanjutnya akan menyusul. Bahkan lebih tak terduga dan tak kalah efektif.
 
Menurutnya jika hukum Barat tidak lagi berlaku untuk orang Rusia, maka orang Rusia tidak lagi diharuskan untuk mematuhi undang-undang ini.
 
"Hanya hukum negara Anda sendiri yang tetap mengikat. Inilah yang selalu dilakukan Amerika Serikat, mengakui hukum Amerika secara eksklusif,"katanya. 
 
Baca Juga: Layani Majikan, TKI Arab Saudi untuk Para Pria yang Minat Kerja Menjadi Sopir di Arab: Kuat Mental dan Fisik

Ia juga menekankan jangan mencoba bernegosiasi dengan Barat, karena Rusia tidak akan dipahami, karena mereka tidak lagi ingin memahaminya.
 
Namun Kedmi menyimpulkan "Rusia tidak akan menyerah, atau mundur, apa pun seperti itu.
 
Rusia tidak boleh gagal di Ukraina, tidak boleh tidak berhasil dalam menerapkan ultimatum yang disampaikan kepada Amerika Serikat.
 
 
"Jika, Tuhan melarang, ini terjadi, maka Rusia berada di ambang bahaya dan kehancuran fana," katanya.***
 



Editor: Ahmad R

Sumber: www.pravda.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x