"Karena perang sedang dilancarkan melawan Rusia untuk menghancurkan peradaban Rusia dan menghancurkan budaya Rusia," kata ujar Yakov Kedmi.
Yakov Kedmi mengatakan Rusia dianggap
mengganggu keberadaannya. Dimana-mana, dalam olahraga, budaya, sains, kehidupan. "Dan karena itu mereka mengangkat senjata melawan Rusia," ujar Yakov Kedmi.
Baca Juga: Berhasil Terekam Kamera Youtuber, Beginilah Reaksi Orang Arab Saudi Ketika akan Turun Hujan
Baca Juga: Tertimpa Rezeki, Baru Tiga Hari Kerja di Arab Saudi TKW Ini Langsung Dipersunting oleh Majikan
Setengah abad telah berakhir penduduk Barat terpaksa melupakan hutang kepada orang-orang Rusia.
Pakar tersebut menyatakan negara barat, budaya, atlet , sejarah adalah penjahat dalam masyarakat
Yakov Kedmi juga berpendapat bahwa reaksi Rusia hari ini sangat memadai dan logis untuk situasi saat ini.
Kedmi juga menyimpulkan bahwa ini baru langkah pertama, dan keputusan Moskow selanjutnya akan menyusul. Bahkan lebih tak terduga dan tak kalah efektif.
Menurutnya jika hukum Barat tidak lagi berlaku untuk orang Rusia, maka orang Rusia tidak lagi diharuskan untuk mematuhi undang-undang ini.
"Hanya hukum negara Anda sendiri yang tetap mengikat. Inilah yang selalu dilakukan Amerika Serikat, mengakui hukum Amerika secara eksklusif,"katanya.
Baca Juga: Layani Majikan, TKI Arab Saudi untuk Para Pria yang Minat Kerja Menjadi Sopir di Arab: Kuat Mental dan Fisik
Ia juga menekankan jangan mencoba bernegosiasi dengan Barat, karena Rusia tidak akan dipahami, karena mereka tidak lagi ingin memahaminya.
Ia juga menekankan jangan mencoba bernegosiasi dengan Barat, karena Rusia tidak akan dipahami, karena mereka tidak lagi ingin memahaminya.
Namun Kedmi menyimpulkan "Rusia tidak akan menyerah, atau mundur, apa pun seperti itu.
Rusia tidak boleh gagal di Ukraina, tidak boleh tidak berhasil dalam menerapkan ultimatum yang disampaikan kepada Amerika Serikat.
Baca Juga: Sudah Banyak Minuman Bir Dijual di Banyak Mini Market Arab Saudi, Beginilah Tanggapan TKI Ini
"Jika, Tuhan melarang, ini terjadi, maka Rusia berada di ambang bahaya dan kehancuran fana," katanya.***