AS panik dan membantah klaim tersebut. Sebaliknya menuduh Rusia menyebarkan disinformasi. Selama pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang masalah ini pada hari Jumat.
Baca Juga: Sudah Banyak Minuman Bir Dijual di Banyak Mini Market Arab Saudi, Beginilah Tanggapan TKI Ini
Sementara China mendesak AS untuk transparan dan memberikan bukti kuat untuk mengklarifikasi dirinya sendiri. Setelah AS menyalahkan China karena menyebarkan disinformasi.
Baca Juga: Banyak TKI Lakukan Kawin Kontrak di Arab Saudi, Beralasan Tidak Terpenuhi Kebutuhan Biologis
Para analis menyebut jika AS gagal untuk mengklarifikasi dan gagal memberikan bukti yang kredibel, maka bukti yang diberikan oleh Rusia harus ditanggapi dengan serius.
Rusia dapat membuktikan bahwa masalah keamanannya sah dan masuk akal karena AS menyebarkan dan mengembangkan senjata pemusnah massal di negara-negara tetangganya
Sehingga yang menjadi ancaman serius bagi keamanan Rusia dan seluruh benua Eropa, kata para analis.
Baca Juga: Foto Bareng saat di Paris, Ririe Fairus dan Ariel Noah Dinilai Cocok hingga Dijodohkan Netizen
Song Zhongping, analisis militer China, mengatakan di masa lalu, AS menggunakan isu-isu pemusnah massal palsu untuk melegitimasi perangnya di Irak, dan kali ini menjadi yang dituduh
Seorang pakar hubungan internasional yang berbasis di Beijing mengatakan China hanya meminta AS untuk mengklarifikasi dirinya sendiri tanpa mengkonfirmasi klaim Rusia.
Baca Juga: Pernah Kumpulkan Foto Ariel Noah saat Masih Sekolah, Ririe Fairus Bahagia Bisa Foto Bareng di Paris
"Jadi mengapa AS begitu gugup untuk menuduh China menyebarkan disinformasi? Apa yang membuat diplomat AS begitu khawatir? ***