MEDIA PAKUAN - Presiden Rusia menegaskan, tujuannya di Ukraina tidak lain untuk membela komunitas berbahasa Rusia melalui “demiliterisasi dan de-Nazifikasi” negara itu sehingga menjadi netral.
Namun Ukraina dan negara negara Barat tidak mempercayai hal tersebut, dan memberikan berbagai sanksi yang bertujuan untuk mengisolasi Moskow.
Vladimir Putin mengatakan, sanksi yang dijatuhkan negara negara barat seperti deklarasi perang.
“Sanksi yang dikenakan ini mirip dengan deklarasi perang, tetapi syukurlah tidak sampai ke sana,” kata Putin, berbicara kepada sekelompok pramugari wanita di pusat pelatihan Aeroflot yang dikutip Media Pakuan dari Al jazeera, Minggu 6 Maret 2022.
Baca Juga: Gantikan Ralf Rangnick! Manchester United Tambahkan Ralph Hasenhuttl: Pelatih Dimusim Depan
Sebelumnya putin telah memperingati kekuatan Barat agar tidak memaksakan " zona larangan terbang " di atas Ukraina.
Dia juga mengatakan, hal tersebut jika dilakukan maka negara lain yang melihatnya sebagai langkah ke dalam konflik militer antara pasukan Rusia dan Ukraina.
“Setiap gerakan ke arah ini akan kami anggap sebagai partisipasi dalam konflik bersenjata oleh negara itu,” kata Putin dalam pertemuan dengan karyawan Aeroflot di luar Moskow, Sabtu.
Dia menambahkan bahwa memberlakukan zona larangan terbang akan memiliki konsekuensi kolosal dan bencana tidak hanya untuk Eropa tetapi juga seluruh dunia.***