Network
MEDIA PAKUAN - Kanselir Jerman Olaf Scholz biasanya mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina membutuhkan respons yang sangat berbeda dari Jerman di masa lalu.
Namun pada pertemuan di parlemen hari Minggu kemarin, Olaf Scholz mengatakan bahwa perubahan situasi di Ukraina adalah realitas baru yang perlu disikapi.
Jerman memutuskan untuk mengirim senjata anti-tank dan rudal udara ke Ukraina, setelah sebelumnya menolak mengirimkan bantuan militer.
“Dengan invasinya ke Ukraina pada hari Kamis, Presiden Putin menciptakan realitas baru,” kata Scholz kepada Bundestag, pidatonya berulang kali disambut dengan tepuk tangan, terutama kecamannya terhadap pemimpin Rusia. “Realitas ini menuntut jawaban yang jelas.”
Baca Juga: Makin Berbahaya, Uni Eropa Putuskan Bantu Ukraina dengan Kirim Senjata Senilai 507 Juta Dollar
Pasca perang Jerman telah berusaha untuk mempertahankan hubungan baik dengan Moskow, kebijakan tersebut didorong oleh kepentingan bisnis dan kebutuhan energi Jerman.
Pasca perang Jerman telah berusaha untuk mempertahankan hubungan baik dengan Moskow, kebijakan tersebut didorong oleh kepentingan bisnis dan kebutuhan energi Jerman.
Pengiriman awal sekitar 400 senjata anti-tank buatan Jerman dari Belanda ke Ukraina. 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal permukaan-ke-udara "Stinger", langsung dikirimkan dari Jerman ke Ukraina.***
