Peneliti Australia Temukan Penyebab Batuk Anak: Lendir Bakteri

- 3 Februari 2022, 10:19 WIB
Ilustarasi penyebab bayi rentan terserang penyakit batuk.
Ilustarasi penyebab bayi rentan terserang penyakit batuk. /Pixabay/Adalhelma

MEDIA PAKUAN - Peneliti spesialis anak Australia telah mengumumkan tentang penyebab mengapa anak sangat rentan terhadap infeksi dada kronis.

Para peneliti dari Menzies School of Health Research, Telethon Kids Institute, University of Western Australia (UWA) menemukan bahwa beberapa anak dengan batuk basah terus-menerus memiliki lendir bakteri disebut biofilm di paru-paru mereka.

Anak yang menderita batuk basah berkepanjangan dapat mengembangkan kondisi yang dikenal sebagai bronkitis bakteri berkepanjangan.
 

Robyn Marsh dari Menzies mengatakan, anak-anak dengan bronkitis bakteri berkepanjangan berulang, sangat beresiko mengidap penyakit paru-paru parah yang disebut bronkiektasis.

"Untuk sebagian besar anak-anak batuk.  mereka akan membaik setelah mereka minum antibiotik selama dua minggu, tetapi kami juga tahu beberapa anak akan mengalami episode bronkitis berulang yang sepertinya tidak pernah membaik," kata Marsh.

Menggunakan proses yang dikenal sebagai lavage bronchoalveolar untuk mengumpulkan sampel dari paru-paru. Selama prosedur, larutan steril digunakan untuk menyiram saluran udara anak dan mengambil sampel cairan yang mengandung kuman yang menyebabkan infeksi dada.
 
 
Ini adalah studi pertama yang diketahui menunjukkan prevalensi biofilm pada anak-anak yang terkena.

Dengan jenis mikroskop terbaik yang memperlihatkan warna kontras, yang bisa menemukan dan mengidentifikasi lendir di paru-paru yang terkena, kata Ruth Thornton dari Pusat Penelitian Kesehatan Anak UWA.
 

"Ini adalah penemuan penting, seperti yang kita ketahui bahwa ketika bakteri hidup dalam lendir, mereka bisa lebih dari 1.000 kali lebih kebal terhadap antibiotik, daripada bakteri penyebab infeksi akut pada anak," kata Thornton.

"Ini berarti bahwa ketika Anda menghentikan antibiotik, anak Anda kemungkinan akan terkena infeksi lain lagi," katanya.

Anne Chang, penanggung jawab kesehatan anak di Menzies, mengatakan temuan tersebut sangat penting karena kita dapat mulai menyelidiki cara-cara baru untuk merawat anak-anak, ini akan membantu untuk menghindari penyakit paru-paru yang parah.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: English News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah