Baca Juga: Waspada! Inilah Masalah Menstruasi yang Jarang Kamu Perhatikan
Langkah tersebut didukung oleh Macron pada saat itu dan merupakan bagian dari narasi pemerintah "bahwa perjuangan melawan 'separatisme Muslim' adalah perjuangan sehari-hari," kata De Cartena.
Fokus seperti laser Macron pada minoritas Muslim di negara itu yang berjumlah 5,4 juta, isu-isu yang saling bersilangan ini hanya diperkuat dengan pemilihan presiden yang tinggal beberapa bulan lagi dan partai-partai di kiri dan kanan spektrum politik bersaing untuk tampil keras dalam praktik Muslim.
De Cartena khawatir bahwa langkah terbaru untuk melarang perempuan bermain olahraga kecuali mereka mematuhi perintah negara hanya akan meningkatkan "pemisahan Muslim dari masyarakat lainnya."
“Tujuannya di sini adalah untuk melarang lebih banyak lagi semua penanda Islam,” tambah De Cartena.***