Pembunuhan Politisi Kamerun, Nodai Ajang Piala Afrika 2022

- 15 Januari 2022, 17:54 WIB
Ilustrasi korban pembunuhan
Ilustrasi korban pembunuhan /Koreaboo.com
 

MEDIA PAKUAN-Pembunuhan terjadi terhadap seorang senator terkemuka dari wilayah barat Anglophone, Kamerun.

Di tengah gegap gempita Piala Afrika 2022, Kamerun sebagai tuan rumah dalam ajang bergengsi ini.

Presiden Paul Biya memuji turnamen sebagai simbol persatuan, namun publik menyoroti kebijakan pemerintahnya yang telah memperburuk perpecahan yang mematikan.

Dilansir dari France24, pada selasa malam lalu, beberapa jam sebelum kota pesisir Limbé menjadi tuan rumah pertandingan pertama  Piala Afrika,  Senator Henry Kemende
meninggalkan rumahnya di Bamenda.
 Baca Juga: Kereta Api di Los Angeles Dibobol, Gerbong Paket Dijarah
Namun Senator Henry Kemende tidak pulang ke rumah. Tubuh politisi oposisi itu ditemukan di kota asalnya Bamenda, ibu kota Wilayah Barat Laut Kamerun yang dilanda perang, dengan dada yang penuh dengan peluru.

Kemende adalah seorang pengacara dan anggota parlemen dari partai Front Sosial Demokrat (SDF), yang merupakan salah satu partai oposisi utama Kamerun.

Dia merupakan aktivis kemanusiaan dan  perwakilan dari minoritas anglophone yang termarginalkan di negara itu.

Pembunuhan terjadi saat wartawan olahraga internasional menuju Limbé untuk pertandingan Rabu antara Tunisia dan Mali  di stadion Omnisport.
Turnamen sepak bola utama Afrika tahun ini dibayangi oleh masalah keamanan yang serius, dimana banyak  kelompok militan bersenjata berjuang untuk negara terpisah, yang disebut "Ambazonia"

Di barat Anglophone militan mengancam akan mengganggu Piala Afrika tersebut. Disisi lain ancaman jihadis di utara dan pandemi di seluruh dunia, namun pemerintah Kamerun tetap menanggapi dengan moto meyakinkan yaitu  "Keselamatan akan dijamin".

Presiden Paul Biya yang telah berkuasa selama empat dekade ini,  belum mampu menjamin keamanan warganya di provinsi-provinsi barat selama beberapa tahun terakhir.
 
Pemberontakan anglophone telah merenggut lebih dari 3.000 nyawa dan menelantarkan hampir satu juta orang selama lima tahun terakhir, dan kedua belah pihak dituduh melakukan kekejaman. 
 
Penyelenggaraan Piala Afrika dapat memberikan kesempatan untuk menghidupkan kembali proses perdamaian yang hampir mati atau lebih baik, mengevaluasi kegagalan dan memulai dari awal.
Baca Juga: Korea Selatan Larang Kafe Hewan, Dianggap Merusak Ekologi
Sepak bola adalah politik di Kamerun, dengan olahraga memainkan peran penting dalam kehidupan publik.
 
Di dalam negeri Kamerun, olahraga berfungsi sebagai elemen pengalih dalam sistem politik negara yang dikontrol ketat. 
 
Sementara di tingkat internasional, kinerja olahraga yang sukses mampu mengimbangi pengaruh lemah negara itu, selain dari aspek politik kontinental dan global,” kata Joanne Clarke dan John Sunday Ojo dalam laporan mereka. “ Kebijakan Olahraga di Kamerun". *** 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: www.france24.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x