Berontak dari AS, Israel Nyataka Perang dengan Iran

- 1 Januari 2022, 12:09 WIB
Ilustarasi peperangan.
Ilustarasi peperangan. /Pixabay/Military_Material

MEDIA PAKUAN - Ketegangan antara Iran dan Israel semakin meningkat pada 2022 ini. Ancaman dari pihak Iran menghentikan proyek nuklir miliknya, serta kemungkinan Israel akan bentrok dengan pemerintahan Presiden Joe Biden.
 
Bentrokan tersebut diakibatkan atas negosiasi dengan Palestina dan Iran yang membuat Amerika  Serikat mengalami kesulitan dalam perjanjian.
 
Sangat sulit bagi Amerika Serikat (AS) untuk memperluas perjanjian perdamaian dan kerjasama dengan negara-negara Arab.
 
 
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett menghadapi tantangan dalam menghadapi perpecahan yang sebelumnya tidak pernah terjadi di negara Israel.
 
Di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, Israel gagal meyakinkan Amerika Serikat dalam hal negosiasi kesepakatan nuklir dengan negara Iran.
 
Meskipun Amerika Serikat akan menentang menerapkan opsi militer terhadap Iran, Israel tetap akan tidak setuju jika harus menerima pengaktifan kembali perjanjian nuklir.
 
Namun, ada keraguan akan kemampuan Israel untuk melancarkan serangan militer sepihak terhadap Iran.
 
 
Pertama, kemungkinan Israel sangat kecil untuk menghancurkan semua fasilitas nuklir Iran yang sangat besar.
 
Kedua, jika Israel dapat memilih satu situs atau fasilitas nuklir Iran untuk menyerang dan memperlambat pengayaan uranium, Iran pasti akan meluncurkan serangan rudal atau serangan udara sebagai balasan terhadap Israel.
 
Risiko konflik antara Israel dan Iran sangat besar, tetapi para pihak akan menahan diri secara maksimal untuk menghindari pecahnya konflik skala besar tersebut.
 
Tahun 2022 akan menjadi tahun dengan banyak kesulitan dan tantangan dalam politik Israel, baik secara internal maupun eksternal.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Soha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x