“Domba dan unta memiliki lebih banyak hak di bawah rezim Taliban daripada wanita. Bagi mereka, seks untuk kesenangan adalah dengan binatang. Wanita hanyalah rahim berjalan yang dirancang untuk melahirkan dan membesarkan anak-anak.” ujarnya
Ms. Smith khawatir ini bisa menjadi "langkah pertama" dan bahwa perempuan secara bertahap dapat benar-benar ditendang keluar dari kehidupan publik oleh rezim baru.
“Mereka melarang wanita dari profesi tertua di dunia untuk menggantikan mereka dengan hewan. Saya tidak akan terkejut jika mereka mengganti sekretaris wanita dengan monyet untuk mempermalukan mereka.” lanjutnya
Baca Juga: Reuni Soneta Group dan Godbless di Konser Musik Re:creating
Selama pemerintahan Taliban pada 1990-an, puluhan rumah bordil hewan diizinkan di seluruh negeri sementara prostitusi manusia sangat ditekan.
Kepemimpinan baru kelompok tersebut, yang mencari pengakuan internasional, membuat beberapa janji mengenai hak asasi manusia, khususnya hak-hak perempuan.
Perlakuan terhadap para pekerja seks Kabul menunjukkan bahwa organisasi Islam itu masih sangat ketat dalam penerapan syariahnya, terlepas dari janji-janji publiknya.
Bagaimana pebndapatmu? makah yang paling benar ? ***