Network
MEDIA PAKUAN - Iran kini akan melakukan balas dendam kepada Amerika Serikat (AS) atas kematian Komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani.
Maka dari itu, Iran tengah merencanakan sesuatu untuk menyerang Amerika Serikat sebagai langkah balas dendam.
Di sisi lain, sebuah organisasi politik dan paramiliter Hizbullah juga kini tengah diawasi ketat oleh AS, dikarenakan takut ada serangan.
Dilansir Media Pakuan dari situs Al Arabiya pada Rabu, 22 September 2021, kedua peringatan tersebut diberitahukan oleh salah satu pejabat tinggi intelijen Amerika Serikat.
Baca Juga: Pengakuan Herman TKI Arab Saudi, Sempat Dikunci di Kamar Hotel Oleh Majikan Perempuan, Gara-gara Ini
"Melindungi dari ancaman semacam itu bahkan lebih penting sekarang, karena Iran, agennya, dan proksinya merencanakan cara untuk membalas Amerika Serikat atas pembunuhan Komandan IRGC-QF Qassem Soleimani pada Januari 2020," kata direktur Nasional Kontraterorisme Center, Christine Abizaid.
Menurut Abizaid, Hizbullah menjadikan Amerika Serikat sebagai musuh utamanya sehingga mereka akan lakukan serangan.
"Sekretaris Jenderal (Hizbullah) Hassan Nasrallah menyeimbangkan pandangan organisasinya tentang Amerika Serikat sebagai salah satu musuh utamanya terhadap kemungkinan pembalasan AS jika kelompok itu memutuskan untuk melakukan serangan," ujar Abizaid.
Sementara itu, perlu kalian ketahui bahwa Komandan Pasukan Quds itu meninggal karena diserang oleh pesawat tanpa awak.
Serangan yang dilakukan di Baghdad tersebut diperintahkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump.***
