MEDIA PAKUAN - Hubungan China dan Amerika Serikat (AS) kian memanas akhir-akhir ini, diberitakan Presiden AS Joe Biden melakukan aksi 'balas dendam' ke China.
Pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen transportasi akan membatasi penerbangan dari maskapai Tirai Bambu hingga 40% selama sebulan.
Hal ini merupakan balasan AS atas perlakuan serupa kepada negeri Xi Jinping yang membatasi empat penerbangan maskapai AS, United Airlines.
Baca Juga: Datang ke Arab Saudi untuk Disunat, Pada Akhirnya TKI Ini Menikah dengan Orang Banten
Sebelumunya diketahui China menjatuhkan sanksi ke maskapai AS pada 6 Agustus lalu setelah menyebut enam penumpang dari San Franscisco ke Shanghai positif Covid-19 pada 21 Juli.
Melansir dari Reuter, pembatasan ini akan dikenakan ke empat operator. Mereka adalah Air China, China Eastern Airlines, China Southern Airlines dan Xiamen Airlines.
AS menyebut China telah melanggar perjanjian layanan udara negara. Perjanjian itu merujuk ke kesepakatan lama kedua negara, di mana AS dan China bisa mengoperasikan lebih dari 100 penerbangan mingguan.
Baca Juga: Yoen Kye Sang Aktor Korsel Melepas Masa Lanjang, Minta Awak Media Beri Ruang Privasi
China disebut "menempatkan kesalahan yang tidak semestinya pada operator sehubungan dengan pendatang yang melakukan tes Covid setelah kedatangan di China".