Xi Jinping Repon Keadaan Darurat Buat 'Aturan Hukum Pemerintah China' Disegala Bidang

- 12 Agustus 2021, 13:12 WIB
Presiden China, Xi Jinping gelisah setelah CIA berhasil mengamankan sebuah dokumen penting yang berisi informasi genetik dari laboratorium Wuhan yang dapat mengungkap asal-usul virus Covid-19.
Presiden China, Xi Jinping gelisah setelah CIA berhasil mengamankan sebuah dokumen penting yang berisi informasi genetik dari laboratorium Wuhan yang dapat mengungkap asal-usul virus Covid-19. /Northeast Now

MEDIA PAKUAN - China akan merancang undang-undang (UU) baru keamanan nasional, monopoli dan pendidikan, inovasi teknologi, serta di bidang-bidang yang melibatkan orang asing, kata pemimpin nasional, Rabu malam.

Beberapa bulan terakhir pemernitah telah mengekang raksasa teknologi dengan aturan anti-monopoli atau keamanan data dan menekan perusahaan bimbingan belajar, karena negara lebih memfokuskan kepada peningkatan ekonomi dan masyarakat.

Sementara itu, Presiden China, Xi Jinping telah membuat "aturan pemerintahan hukum" sebagai tanda tangan dari pemerintahannya, yang akan diperpanjang jika, seperti yang diharapkan.

Baca Juga: Mengandung Khasiat Tersembunyi, 2 Tanaman Ini Ampuh Sembuhkan Rambut Rontok

Selain itu, pemerintah dan Partai Komunis China menegaskan bahwa "pemerintahan hukum" harus mengikuti kepemimpinan partai, dalam cetak biru untuk lima tahun hingga 2025 yang diterbitkan oleh kantor berita Xinhua yang dikelola pemerintah.

Tujuan pihak berwenang akan mengembangkan undang-undang yang konsisten dengan sektor-sektor baru seperti ekonomi digital, keuangan internet, kecerdasan buatan, data besar, komputasi awan, kata mereka.

Selain itu, mereka juga akan menambahkan respon terhadap keadaan darurat.

Baca Juga: Alasan Deddy Corbuzier Mundur dari YouTube dan Media Sosial Dibeberkan Denny Darko, Persiapkan Pernikahan?

Selain teknologi, pemerintah dan partai tersebut akan meningkatkan UU tentang kesehatan masyarakat, dengan mengubah undang-undang penyakit menular dan "hukum kesehatan dan karantina perbatasan," kini China sedang dalam proses pemulihan akibat virus Corona yang muncul di Wuhan pada akhir tahun 2019.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x