MEDIA PAKUAN - Menyambut "hari kebebasan" atas penguncian di Inggris, penduduk London berbondong-bondong ke salah satu acara musik live pertama yang bebas aturan untuk merakyakan, "saya ingin menarai".
Inggris merupakan salah satu yang memiliki angka kematian yang tinggi di dunia akibat virus, tetapi Perdana Menteri Boris Johnson mencabut sebagian besar pembatasan di Inggris dalam apa yang oleh beberapa orang disebut "Hari Kebebasan".
Sementara itu, pada umumnya orang-orang ragu terhadap pencabutan pembatasan adalah hal yang benar untuk dilakukan, Tetapi banyak juga anak muda yang sudah merasa cukup atas penguncian lebih dari satu tahun.
Baca Juga: PPKM Darurat, Jokowi Sebut Rakyat Tidak Butuh Peraturan
"Saya tidak diizinkan menari seperti selamanya," kata Georgia Pike, 31, di Ruang Oval di Hackney, London timur.
"Saya ingin menari, saya ingin mendengar musik live, saya ingin suasana di sebuah pertunjukan, berada di sekitar orang lain." lanjutnya.
Sementara itu, orang-orang London selain semangat untuk bersenang-senang, ada juga yang khawatir tentang gelombang kasus baru, lebih dari 50 ribu per hari di seluruh Inggris terinfeksi virus.
"Saya sangat senang - tetapi bercampur dengan perasaan akan datangnya malapetaka," kata Gary Cartmill, 26.