Kantor Perwakilan Hongkong, Mulai Ditinggalkan Karyawannya Warga Taiwan, Diduga Tidak Mau Diatur China

- 20 Juni 2021, 14:41 WIB
Tidak Mau Turuti China, Staf Taiwan Tinggalkan Kantor di Hong Kong
Tidak Mau Turuti China, Staf Taiwan Tinggalkan Kantor di Hong Kong /Ilustrasi Pixels/

MEDIA PAKUAN - Seorang pejabat senior mengatakan, staf Taiwan yang bekerja di kantor perwakilan di Hong Kong akan mulai meninggalkan kota yang dikelola China pada Minggu, setelah pemerintah di sana menuntut para pejabatnya menandatangani dokumen yang mendukung klaim Beijing atas Taiwan.

Hong Kong telah lama menjadi rebutan antara Teipei dan Beijing, terutama setelah Taiwan mengecam undang-undang keamanan yang diberlakukan di Hong Kong oleh Beijing dan mulai menyambut warga Hong Kong untuk menetap di pulau itu.

Wakil sekretaris jenderal Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan, Lin Fei-fan, mengatakan hanya staf lokal yang akan tetap berada di kantor.

Baca Juga: Syakir Daulay & Betari Ayu Kompak Unggah Selembar Undangan, Akhirnya! Syakir Lepaskan Gelar 'Ijo Tomat'

"Ini karena Partai Komunis China dan pemerintah Hong Kong terus memaksa personel kami yang ditempatkan di Hong Kong untuk menandatangani 'surat komitmen satu China' untuk mengakui 'satu China'," kata Lin di halaman Facebook miliknya.

"Sebagai prasyarat politik untuk pembaruan visa, kami tentu saja tidak akan menerimanya!" katanya.

China yang memperlakukan secara demokratis menganggap Taiwan sebagai bagian dari "satu China" dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

Baca Juga: Produksi Ulang Album Red, Taylor Swift Akhirnya Umumkan Tanggal Rilis

Sementara itu, Lin mengatakan, Taiwan tidak akan pernah menyetujui dan menerima "satu China" atau "satu negara, dua sistem".

Selain itu, pejabat senior yang mengetahui masalah tersenbut mentakan kepada media, bahwa, tujuh pejabat Taiwan akan kembali pada Minggu sore, dengan pejabat terakhir yang tersisa akan kembali setelah visa-nya berakhir pada bulan depan.

Pejabat itu mengatakan, menunjuk pada permintaan untuk menandatangani dokumen tersebut, "Tidak dapat diterima bagi kami untuk diremehkan secara politik."

Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan bahwa, sejak bulan Juli 2018, pemerintah Hong Kong telah "berulang kali menetapkan kondisi politik yang tidak masuk akal untuk visa staf untuk kantor kami di Hong Kong, menuntut penandatanganan 'Surat Komitmen Satu China."

Baca Juga: Raffi Ahmad Niat Poligami Sebut Nagita Slavina Wanita Sholehah, Gigi: Mundur

Sementara itu, kantor Hong Kong akan "menyesuaikan metode penanganan bisnisnya," tambahnya, mengatakan kantor akan mempertahankan "operasi yang diperlukan" mulai hari Seni,

Staf Taiwan tidak akan menandatangani surat "satu China" seperti itu, tambahnya.

Selain itu, pada bulan lalu, Hong Kong telah menangguhkan operasi di kantor perwakilannya di Taiwan, menyalahkan campur tangan "kasar" Taipei dalam urusan internal, termasuk dengan tawarannya untuk membantu pengunjuk rasa "kekerasan", tuduhan yang ditolak Taiwan.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x