MEDIA PAKUAN - Kelompok kapal induk AS yang dipimpin oleh USS Ronald Reagan diduga telah memasuki Laut China Selatan sebagai bagian dari misi rutin mereka untuk hadir di Indo-Pasifik pada Selasa, 15 Juni 2021.
Namun aksi AS ini rupanya telah membuat China resah hingga ketakutan, mengingat misi tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing, yang mengklaim sebagian besar jalur air yang disengketakan.
China berdalih dengan mengatakan bahwa mereka merasa keberatan dengan misi AS tersebut karena tidak membantu mempromosikan perdamaian atau stabilitas.
Baca Juga: Memfitnah? NATO Sebut China Mengundang 'Tantangan Sistemik' bagi Tatanan Internasional
"Sementara di Laut China Selatan, kelompok penyerang melakukan operasi keamanan maritim, yang meliputi operasi penerbangan dengan pesawat sayap tetap dan berputar, latihan serangan maritim, dan pelatihan taktis terkoordinasi antara unit permukaan dan udara," kata Angkatan Laut AS.
"Operasi kapal induk di Laut China Selatan adalah bagian dari kehadiran rutin Angkatan Laut AS di Indo-Pasifik." lanjutnya.
Selain itu, AS menambahkan bahwa misi kapal induk ini didamping oleh kapal penjelajah yang berpeluru kendali USS Shiloh dan kapal perusak berpeluru kendali USS Halsey.
Sering merasa resah dengan aktivitas negara lain di lautnya, China juga tak mau tinggal diam. Mereka melakukan peningkatan kehadiran militernya di Laut China Selatan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk membangun pulau buatan dan pangkalan udara.