Network
MEDIA PAKUAN - Facebook mengumumkan bahwa mereka telah menghapus kebijakan kontroversial yang selama ini banyak merugikan para politisi.
Kebijakan kontroversial yang selama ini dipegang Facebook adalah menghapus segala berita dan postingan mengenai pendapat para politisi yang dianggap tidak layak dan beresiko menimbulkan bahaya atau kekacauan.
Banyak klaim-klaim tentang hal-hal besar yang semula tampil di Facebook hilang karena kebijakan yang diterapkan ini. Salah satu klaim yang dihapus Facebook adalah pernyataan bahwa COVID-19 adalah buatan manusia atau buatan dari aplikasinya, yang dibuat oleh politisi.
Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Klarifikasi Terkait Indonesia yang Tak dapat Kuota Haji 2021
Namun sejak 27 Mei kemarin, Facebook akhirnya mencabut kebijakan itu dan membebaskan para politisi untuk mengungkapkan suara mereka.
Pertama kali dilaporkan oleh situs teknologi The Verge dan kemudian dikonfirmasi oleh New York Times dan Washington Post, Facebook secara resmi mengakhiri kebijakan kontroversial yang diperjuangkan oleh CEO Mark Zuckerberg, yang mengecualikan politisi dari aturan moderasi tertentu di situsnya.
Alasan Facebook mencabut kebijakan itu diketahui bahwa pidato para pemimpin politik secara inheren layak diberitakan dan diketahui demi kepentingan publik bahkan jika itu menyinggung, menindas, atau kontroversial.
Baca Juga: Iran Meradang Pasca Kapal Perang Terbesar Tenggelam di Teluk Oman, Awaknya Lolos dari Maut
Seperti yang diungkap Nick Clegg, wakil presiden urusan dan komunikasi global, bahwa pidato dari para politisi perlu diperlakukan sebagai “konten yang layak diberitakan yang seharusnya, sebagai aturan umum, dilihat dan didengar.”
