Pemilik sekolah, Abubakar Tegina, mengatakan kepada kantor berita Reuters dalam wawancara telepon bahwa dia menyaksikan serangan itu.
"Saya pribadi melihat antara 20 sampai 25 sepeda motor dengan orang-orang bersenjata berat. Mereka masuk sekolah dan pergi bersama sekitar 150 siswa atau lebih, ”kata Tegina, yang tinggal sekitar 150 meter (sekitar 500 kaki) dari sekolah tersebut.
“Kami tidak bisa persisnya karena kebanyakan dari mereka belum melapor ke sekolah seperti saat itu,” ujarnya saat ditanya lebih lanjut mengenai nomor yang diambil.
Tegina mengatakan ada sekitar 300 siswa berusia antara tujuh dan 15 tahun. Ia mengatakan siswa tinggal di rumah dan hanya menghadiri kelas di lokasi tersebut.
Salah satu pejabat sekolah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa para penyerang awalnya mengambil lebih dari 100 anak "tetapi kemudian mengirim kembali anak-anak yang mereka anggap terlalu kecil untuk mereka, mereka yang berusia antara empat dan 12 tahun".
Pemerintah negara bagian, dalam serangkaian tweet, mengatakan para penyerang telah melepaskan 11 murid yang "terlalu kecil dan tidak bisa berjalan" sangat jauh.
Sebagian besar siswa yang diculik dalam beberapa bulan terakhir telah diambil dari sekolah berasrama.
Baca Juga: Siap Gantikan Zinedine Zidane di Real Madrid, Mauricio Pochettino Hengkang dari PSG
Sekompok orang bersenjata itu, telah meneror orang-orang di barat laut dan tengah Nigeria dengan menjarah desa-desa, mencuri ternak, dan menculik orang untuk mendapatkan uang tebusan .